Mencoba Motor Listrik Alva One di GIIAS 2022, Begini Rasanya

Kebetulan penulis mencoba Alva One di trek outdoor, dengan jatah dua putaran penuh.

Saat pertama kali duduk di atas jok Alva One, terasa seperti duduk di atas skutik gambot seperti Honda PCX 160 misalnya. Posisi setang dan kaki untuk penulis yang punya tinggi badan 181 cm, terasa cukup nyaman dan pas tanpa harus jinjit saat berhenti.

Oya, sebelum mulai berjalan penulis sempat di-briefing sebentar oleh pihak Alva untuk mengoperasikan motor. Untuk menghidupkan motor ini ada tiga cara, melalui kunci kontak, remote, serta aplikasi di smartphone.

Menariknya, motor ini bisa mundur secara otomatis dengan cara menekan tombol 'R' di sakelar sebelah kanan sambil memutar tuas gas perlahan.

Saat mulai melaju naik Alva One, penulis merasakan kalau bukaan gas bisa dilakukan secara perlahan, jadi mirip dengan motor konvensional yang gas-nya bisa diurut.

Mode yang pertama dicoba ialah D1 atau Eco, yang sangat cocok untuk kamu yang baru pertama kali menjajal Alva One.

Karena treknya tidak terlalu luas, maka penulis tidak bisa mencoba sepenuhnya performa dari Alva One. Tapi sejauh yang dirasakan, kayaknya enggak butuh sampai mode e-Sport untuk penggunaan dalam kota sehari-hari. Karena mode Eco dan Cruise-nya sudah lebih dari cukup dari sisi performa, mungkin e-Sport bisa digunakan sesekali terutama saat ingin menyalip kendaraan lain.

Trek di lokasi test drive memang cukup sederhana, hanya ada speed trap dan beberapa belokan. Tapi ketika melewatinya saja langsung terasa kalau motor ini lincah dan enteng saat diajak bermanuver.

Saat melewati speed trap, memang terasa kalau suspensi depan dan belakang Alva One ini lumayan kaku. Sehingga bantingannya cukup terasa keras ketika melewati beberapa speed trap.