Motor Sering Melewati Daerah Banjir? Lakukan Modifikasi Ini

Intinya sih...
Memodifikasi saluran udara
Pelindung CVT dan saluran pembuangan air
Pelapisan antiair pada sistem kelistrikan
Bagi sebagian biker, terutama yang tinggal di daerah rawan genangan atau banjir musiman, melewati genangan adalah rutinitas yang sulit dihindari. Padahal, genangan air bisa mempercepat kerusakan komponen motor, khususnya sistem pengapian, CVT, rem, dan kelistrikan.
Untuk itu, ada beberapa modifikasi penting yang bisa dilakukan agar motor lebih tahan terhadap air dan tetap aman saat digunakan melewati banjir ringan. Modifikasi ini tidak selalu mahal atau ekstrem, tapi bisa bikin motor bisa lebih awet dan tidak mudah mogok meski harus menerobos genangan.
1. Memodifikasi saluran udara
Penyebab utama motor mogok saat melewati banjir adalah air yang masuk ke dalam saluran udara (air intake) dan filter udara. Jika air sampai masuk ke ruang bakar, bisa menyebabkan water hammer, kerusakan serius yang dapat menghancurkan piston atau batang seher. Untuk menghindari hal ini, saluran udara bisa dimodifikasi dengan meninggikan posisi intake atau memasang snorkel sederhana, sebuah pipa yang mengalirkan udara dari posisi yang lebih tinggi ke dalam filter.
Langkah ini banyak dilakukan pada motor trail atau motor operasional di daerah rawan banjir. Untuk motor matik atau bebek, posisi lubang udara juga bisa ditutup sebagian atau diarahkan ke tempat yang lebih terlindung dari cipratan air.
2. Pelindung CVT dan saluran pembuangan air
Bagi pemilik motor matik, bagian Continuously Variable Transmission (CVT) adalah salah satu komponen paling rentan jika terkena air. Saat air masuk ke rumah CVT, motor akan kehilangan tenaga karena belt dan pulley menjadi licin. Untuk menghindari ini, banyak bengkel menawarkan modifikasi cover CVT dengan penambahan seal tambahan atau menutup celah udara bawah.
Selain itu, beberapa pemilik juga menambahkan lubang pembuangan air dengan baut di bagian bawah CVT. Lubang ini berguna untuk membuang air yang masuk dengan cepat dan mempermudah proses pengeringan setelah motor digunakan menerobos genangan.
3. Pelapisan antiair pada sistem kelistrikan
Kelistrikan motor seperti kabel, konektor, dan soket CDI/ECU sangat sensitif terhadap air. Jika terkena cipratan atau tergenang, risiko konslet, mesin brebet, atau bahkan mogok sangat tinggi. Untuk mencegah ini, pemilik motor bisa melakukan pelapisan kabel menggunakan heat shrink, isolasi tahan air, atau menyemprotkan sealant khusus elektronik pada bagian soket dan sambungan kabel.
Langkah ini sangat efektif untuk menjaga kestabilan kelistrikan motor meski digunakan saat hujan deras atau genangan tinggi. Tidak sedikit pula mekanik yang menyarankan penggunaan seal silikon untuk menutup celah di bawah jok atau bagian bodi lain yang mudah dimasuki air.
Melalui modifikasi-modifikasi tersebut, motor tidak hanya lebih tahan terhadap air, tetapi juga memiliki umur pakai yang lebih lama dan mengurangi risiko mogok di tengah jalan. Bagi pengendara yang sehari-hari harus melintasi daerah rawan banjir, modifikasi semacam ini bisa menjadi investasi kecil yang sangat menguntungkan dalam jangka panjang.