Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi motor (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi motor (pexels.com/Pixabay)

Intinya sih...

  • Tanpa kaca spion, pengendara rentan kehilangan kemampuan memantau kendaraan di belakang, meningkatkan risiko kecelakaan.
  • Manuver seperti menyalip atau berbelok sangat bergantung pada informasi dari kaca spion, tanpanya rentan terhadap kesalahan dan kecelakaan.
  • Mengendarai motor tanpa kaca spion merupakan pelanggaran peraturan lalu lintas, meningkatkan risiko hukum dan menunjukkan rendahnya kesadaran terhadap keselamatan berkendara.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setiap biker pasti tahu fungsi kaca spion, tapi herannya gak semua biker memasang spion di motor mereka. Padahal, tanpa spion, akan sulit bagi biker untuk melihat situasi di belakang atau samping motornya.

Sehingga dibilang berkendara motor tanpa spion akan berisiko mengalami kecelakaan. Karena itu, pastikan spion terpasang di motormu sebelum berkendara. Berikut empat hal yang akan terjadi kalau kamu gak memasang spion di motormu.

1. Menurunkan tingkat kesadaran terhadap sekitar

ilustrasi motor matic (pexels.com/Tiwi Riders)

Tanpa adanya kaca spion, maka pengendara akan rentan kehilangan kemampuan untuk memantau kendaraan lain yang ada di belakang. Hal ini tentu akan menimbulkan bahaya pada saat hendak berpindah jalur atau berhenti secara tiba-tiba, sebab pengendara mungkin tidak bisa memastikan apakah jalur belakang dirasa aman atau pun tidak.

Pengendara yang tidak mengetahui kondisi belakang tentu akan langsung mengambil keputusan secara tergesa-gesa, sehingga bisa menimbulkan tabrakan dari belakang. Spion sangat memungkinkan pengendara untuk membuat keputusan yang lebih aman, sebab memiliki visual informasi yang cukup untuk menilai situasi lalu lintas.

2. Meningkatkan risiko tabrakan saat menyalip atau berbelok

ilustrasi motor (pexels.com/PS Photography)

Manuver seperti menyalip kendaraan lain atau pun berbelok ternyata sangat bergantung pada informasi yang diperoleh melalui kaca spion. Tanpa adanya alat tersebut, maka pengendara hanya akan mengandalkan perkiraan, sehingga rentan terhadap kesalahan yang justru berpotensi menimbulkan kecelakaan.

Ada banyak kecelakaan yang terjadi karena pengendara berpindah jalur tanpa memastikan ada atau tidaknya kendaraan di area belakang. Setidaknya dengan memiliki kaca spion, maka pengendara bisa mengevaluasi jarak dan kecepatan yang dimiliki sebelum melakukan manuver.

3. Melanggar aturan lalu lintas yang berlaku

ilustrasi motor (pexels.com/Zaur Takhgiriev)

Mengendarai motor tanpa kaca spion sebetulnya merupakan pelanggaran terhadap peraturan lalu lintas yang berlaku di Indonesia, sebab mengharuskan kendaraan roda dua untuk memiliki perlengkapan yang standar, termasuk dalam hal ini adalah spion di bagian kiri dan kanan. Pelanggaran tersebut jelas akan menimbulkan sanksi tilang atau denda oleh petugas kepolisian.

Bukan hanya risiko hukum, namun mengabaikan peraturan ini jelas menunjukkan rendahnya kesadaran terhadap keselamatan berkendara. Spion bukan hanya terkait pada kelengkapan kosmetik, namun juga merupakan perangkat wajib untuk mendukung keselamatan dan juga kepatuhan hukum.

4. Menurunkan kewaspadaan pada situasi darurat

ilustrasi mengendarai motor (pexels.com/Vedat Yılmaz)

Pada situasi darurat, seperti pengereman mendadak atau kendaraan yang mendekat dari arah belakang dengan kecepatan tinggi, tentu kaca spion memungkinkan pengendara untuk mengambil tindakan yang tepat dan cepat. Tanpa adanya spion, seseorang akan merespons adanya bahaya dengan lambat sebab harus melihat ke arah belakang terlebih dahulu.

Keterlambatan reaksi sekian detik saja bisa berakibat fatal dalam situasi darurat di jalan raya. Kaca spion dapat memberi keuntungan waktu dan juga informasi yang sangat berharga untuk menghindari adanya potensi kecelakaan secara real time agar nantinya tetap dalam kondisi yang aman pada saat berada di jalanan.

Mengendarai motor tanpa adanya kaca spion bukan hanya soal pelanggaran aturan, namun juga menyangkut pada keselamatan diri sendiri dan orang lain di jalan raya. Bagaimana pun juga setiap komponen kendaraan harus dipastikan ada dan juga pahami potensi bahaya agar bisa dihindari dengan aman. Keselamatan selalu dimulai dari tindakan kecil yang penuh dengan tanggung jawab!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team