ilustrasi servis sepeda motor (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)
Sebenarnya piston dan seher adalah satu komponen yang sama. Dalam dunia perbengkelan di Indonesia, mekanik biasanya lebih suka menyebutnya seher dibanding piston. Sama halnya seperti penyebutan boring atau buring alias blok silinder.
Nah, piston sendiri adalah komponen silinder yang bergerak bolak-balik di dalam silinder mesin. Setiap kendaraan motor berbahan bakar minyak membutuhkan piston untuk menghasilkan tenaga dari pembakaran bahan bakar. Untuk cara kerjanya, simak uraian berikut ini:
- Langkah hisap: Dalam langkah ini, piston bergerak bolak-balik dalam silinder untuk menciptakan ruang kosong. Saat katup hisap terbuka, udara dan campuran bahan bakar akan masuk ke dalam ruang tersebut. Hal ini dilakukan agar mesin mengisi silinder dengan campuran dan bahan bakar yang diperlukan.
- Langkah kompresi: Proses kompresi pada piston akan menciptakan kondisi yang ideal untuk pembakaran. Pasalnya, piston bergerak ke atas untuk menekan campuran udara dan bahan bakar demi mendapatkan kepadatan pada ruang silinder.
- Langkah pembakaran: Proses pembakaran menjadi sangat penting karena saat dikompresi, campuran bahan bakar dan udara akan dipicu pengapian oleh busi. Pembakaran yang terjadi menghasilkan lonjakan yang cepat dan kuat. Selain itu, dapat mengubah energi kimia dari campuran udara dan bahan bakar menjadi energi termal yang tinggi. Energi ini mampu mendorong piston ke bawah dengan energi yang besar.
- Langkah buang: Setelah proses pembakaran, piston akan kembali naik ke atas untuk membuka katup gas hasil pembakaran. Proses ini menyebabkan terjadinya asap dari knalpot.
Proses siklus empat langkah tadi terus terjadi berulang-ulang dengan kecepatan tinggi selama mesin motor menyala. Proses tadi dikonversi menjadi gerakan putaran yang dapat menggerakan roda motor.
Nah, itulah ulasan lengkap mengenai berapa ukuran piston Vario 150 dan penjelasan lainnya. Selalu cek komponen piston agar kendaraan kamu tetap bertenaga dan prima. Kamu juga bisa temukan info otomotif lainnya di IDN Times.
Penulis: Muhammad Raffash Putra Wibiksana