Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbedaan Rambu Dilarang Parkir dan Dilarang Berhenti, Sudah Tahu?

Ilustrasi rambu lalu lintas (Pexels/Ann H)
Ilustrasi rambu lalu lintas (Pexels/Ann H)

Ada dua rambu lalu lintas yang sering dimaknai secara keliru, yaitu rambu larangan berhenti dan rambu dilarang parkir. Kedua rambu ini banyak bertebaran di pinggir jalan tapi banyak pula yang melanggarnya.

Nah, berikut perbedaan antara rambu dilarang berhenti dan rambu dilarang parkir. Jangan sampai melanggar aturan ya, karena bisa jadi pelanggaran yang kamu lakukan itu orang lain. 

1. Rambu dilarang parkir

Ilustrasi rambu lalu lintas (Pexels/Steve DiMatteo)
Ilustrasi rambu lalu lintas (Pexels/Steve DiMatteo)

Rambu dilarang parkir menandakan bahwa kendaraan tidak diperbolehkan untuk parkir, yaitu meninggalkan kendaraan dalam keadaan berhenti untuk waktu yang lama atau tertentu.

Kendaraan masih diizinkan untuk berhenti sesaat, misalnya untuk menurunkan atau menaikkan penumpang, selama pengemudi tetap berada di dalam atau dekat kendaraan. Tujuan utama dari rambu ini adalah menjaga ruang lalu lintas tetap terbuka, tetapi memberikan kelonggaran untuk aktivitas singkat seperti bongkar muat barang atau penumpang.

Rambu ini sering ditemukan di lokasi-lokasi yang membutuhkan akses cepat dan efisien, seperti depan sekolah, rumah sakit, atau area perkantoran. Dengan mematuhi aturan ini, pengemudi membantu memastikan bahwa arus lalu lintas tidak terganggu dan area tersebut dapat digunakan dengan optimal oleh pengguna jalan lain. 

2. Rambu dilarang berhenti

Ilustrasi rambu lalu lintas (Pexels/Craig Adderley)
Ilustrasi rambu lalu lintas (Pexels/Craig Adderley)

Rambu dilarang berhenti memberikan larangan total terhadap semua kendaraan untuk berhenti, baik untuk parkir maupun untuk berhenti sementara. Kendaraan tidak boleh berhenti sama sekali di area ini, bahkan hanya untuk sekadar menurunkan atau menaikkan penumpang. Tujuan rambu ini untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas di lokasi-lokasi yang membutuhkan mobilitas tinggi tanpa hambatan.

Biasanya, rambu ini digunakan di area seperti jalan sempit, tikungan tajam, jembatan, atau persimpangan dengan lampu lalu lintas. Dengan tidak adanya kendaraan yang berhenti, risiko kemacetan dan kecelakaan dapat diminimalkan, sehingga pengguna jalan lain dapat melintas dengan aman dan nyaman.

3. Ciri fisik dan contoh situasi

Ilustrasi rambu lalu lintas (Pexels/Ann H)
Ilustrasi rambu lalu lintas (Pexels/Ann H)

Secara visual, kedua rambu ini memiliki perbedaan yang mencolok. Rambu dilarang parkir biasanya berbentuk lingkaran merah dengan huruf “P” yang dicoret, sementara rambu dilarang berhenti berbentuk lingkaran merah dengan tanda silang penuh yang melingkupi huruf “S” di tengahnya.

Sebagai contoh, pada area dengan rambu dilarang parkir, kamu masih diperbolehkan menurunkan penumpang di depan sekolah, selama kendaraan tidak ditinggalkan dan kamu tetap berada di dekatnya. Namun, di area dengan rambu dilarang berhenti, kamu tidak diizinkan berhenti sama sekali, termasuk untuk aktivitas singkat seperti menurunkan penumpang.

Mematuhi kedua rambu ini sangat penting untuk menjaga kelancaran dan keselamatan lalu lintas. Dengan memahami fungsi dan tujuan masing-masing rambu, pengendara dapat berkontribusi dalam menciptakan lingkungan berkendara yang lebih tertib dan aman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us