Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi naik motor (Pexels/Rubenstein Rebello)
ilustrasi naik motor (Pexels/Rubenstein Rebello)

Intinya sih...

  • Kondisi motor harus prima, dicek secara menyeluruh sebelum berangkat

  • Perlengkapan dan logistik pribadi penting untuk keselamatan, termasuk jas hujan dan P3K kecil

  • Rencana perjalanan dan kondisi fisik harus dipersiapkan dengan matang, termasuk istirahat setiap 1-2 jam

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak bikers bermimpi melakukan solo touring, yaitu perjalanan jauh dengan motor sendirian. Ada rasa bebas ketika hanya ada kamu, motor, dan jalan panjang di depan mata. Tidak perlu menunggu rombongan, tidak harus menyesuaikan tempo, dan kamu bisa menikmati perjalanan dengan ritme sendiri. Namun, di balik kebebasan itu, ada tanggung jawab besar yang tidak boleh diremehkan.

Solo touring memang memberikan pengalaman berbeda, tapi juga membawa risiko lebih tinggi. Karena tidak ada teman di sampingmu, semua urusan mulai dari keamanan, kesehatan, hingga kondisi motor harus benar-benar dipikirkan matang. Untuk itulah, persiapan yang tepat jadi kunci agar perjalanan tetap aman sekaligus menyenangkan. Lalu, apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum solo touring?

1. Kondisi motor harus prima

ilustrasi bengkel motor (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Motor adalah teman utama dalam solo touring, jadi kondisinya wajib dicek menyeluruh. Pastikan rem, ban, oli, dan sistem kelistrikan bekerja baik. Lampu depan, lampu belakang, dan sein harus menyala sempurna karena touring biasanya melewati jalur yang tidak selalu terang. Jangan lupa membawa toolkit sederhana, ban cadangan atau cairan anti-bocor, serta pastikan STNK dan surat kendaraan lengkap. Perawatan kecil sebelum berangkat bisa mencegah masalah besar di jalan.

2. Perlengkapan dan logistik pribadi

Bersandar di box motor Givi (Givi Italy)

Keselamatan pribadi sama pentingnya dengan kondisi motor. Gunakan helm full-face berkualitas, jaket tebal yang tahan angin, sarung tangan, dan sepatu riding. Siapkan jas hujan, rompi reflektif, dan kaca helm bening untuk perjalanan malam. Untuk logistik, bawa air minum yang cukup, makanan ringan, serta P3K kecil. Jangan lupa menyelipkan senter, powerbank, dan peta offline di ponsel agar tetap aman jika sinyal hilang. Barang-barang ini terlihat sederhana, tapi bisa jadi penyelamat dalam situasi tak terduga.

3. Rencana perjalanan dan kondisi fisik

ilustrasi navigasi dan gps (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Solo touring butuh perencanaan detail. Tentukan rute utama dan rute cadangan, pilih jalur yang sudah familiar atau minim risiko kriminal. Informasikan itinerary kepada keluarga atau teman agar mereka tahu posisimu. Tentukan titik istirahat setiap 1–2 jam untuk menjaga stamina, dan jangan paksakan diri jika tubuh terasa lelah. Kondisi fisik juga penting: tidur cukup sebelum berangkat, jangan minum alkohol, dan usahakan tubuh tetap fit sepanjang perjalanan. Mental yang siap menghadapi kesepian dan tantangan di jalan juga menjadi modal penting dalam solo touring.

Solo touring motor memang menawarkan kebebasan luar biasa, tapi kesiapannya tidak bisa setengah-setengah. Mulai dari motor yang prima, perlengkapan lengkap, hingga rencana perjalanan yang jelas harus benar-benar diperhatikan. Dengan persiapan matang, kamu bisa menikmati setiap kilometer jalan dengan aman sekaligus penuh kenangan. Jadi, sebelum memutuskan melaju sendirian, pastikan semua kebutuhan sudah terpenuhi agar solo touring benar-benar menjadi pengalaman yang nikmat, bukan sekadar nekat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team