Jakarta, IDN Times - Semakin populer sepeda, banyak pesepeda yang berusaha mencetak rekor-rekor baru dengan kuda angin mereka.
Keinginan untuk mencetak rekor menjadi motivasi tersendiri bagi para pesepeda. Ditambah, tidak dipungkiri bahwa bisa mencatatkan nama dalam daftar rekor dunia adalah kebanggaan yang diimpikan banyak pesepeda.
Rekor-rekor sepeda ini menjadi bukti bahwa tidak ada yang tak bisa dicapai dengan semangat dan disiplin!
Goweser yang merasa pede dengan keahlian mengayuh sepeda bisa mencoba untuk mengalahkan rekor bersepeda tercepat di dunia yang hari ini masih dipegang oleh Denise Mueller-Korenek.
Pesepeda dari Amerika Serikat ini menorehkan pencapaiannya tersebut pada 16 September 2018 dengan catatan kecepatan tertinggi 296 kpj.
Jika Mueller-Korenek melaju di trek datar, ada pula Eric Barone yang memegang rekor sepeda tercepat di medan bersalju dan trek gunung berapi pada tahun 2015 dan 2017 berturut-turut.
Untuk memecahkan rekor bersepeda terlama ini, tentu saja membutuhkan ketahanan diri yang tidak biasa. Rekor gowes terlama bisa dilakukan dalam waktu satu jam, 24 jam, satu minggu, satu bulan, hingga satu tahun.
Pada durasi 1 jam dipecahkan oleh Evelyn Stevens dari Amerika Serikat yang bisa menempuh 47 km di tahun 2016. Lebih tinggi lagi, yaitu durasi 24 jam yang dipegang pesepeda dari Austria, Christoph Strasser pada 2015 dan Maria Parker dengan jarak 755 km.
Sementara itu, ada juga James Golding yang memecahkan rekor bersepeda selama seminggu dengan jarak 2.842 km pada 2017.
Selain itu, pesepeda dari Amerika Serikat Amanda Coker mampu menjangkau 12.894 di tahun 2017 dan memecahkan rekor bersepeda terlama selama dalam hitungan bulan. Amanda tidak hanya memegang rekor bersepeda terlama dalam periode bulanan, dirinya juga mencetak rekor dengan menempuh 139.296 km dalam periode gowes satu tahun.
Rekor gowes keliling dunia tercepat pertama kali dicapai oleh Jay Aldous dan Matt Dewall di tahun 1984 dengan jarak 23.000 km.
Rekor tersebut kemudian berpindah tangan di tahun 2018, ketika pesepeda dari Skotlandia, Mark Beaumont, dan Jenny Graham bersepeda selama 78 hari dan 128 hari berturut-turut.
Passion bersepeda memang tidak pernah memadamkan semangat untuk terus gowes. Di kelas sepeda profesional masih melihat tiga pebalap yang urung gantung sepeda.
Ketiga pebalap sepeda tersebut adalah David Rebellin dari Italia, Chris Horner dari Amerika Serikat, dan Lex Nederlof dari Belanda.
Rebellin masih aktif bersepeda di usianya yang tahun ini 49 tahun. Pun dengan Horner yang di bulan Oktober mendatang juga memasuki usia 49 tahun. Sementara Nederlof sedikit lebih senior dibanding usia Rebellin dan Horner, yaitu 54 tahun.
Jika mendengar nama Belanda, mungkin gambar yang muncul di kepala selain kincir angin adalah sepeda. Negara di tanah Eropa ini memegang predikat sebagai negara dengan sepeda terbanyak.
Melihat laporan pemerintah Belanda tahun 2018, mereka mempunyai 17 juta penduduk dengan 23 juta sepeda di negara tersebut.
Negara-negara lain di Eropa, yang juga punya predikat serupa adalah Denmark, Jerman, Swedia, Norwegia, Finlandia, Swiss, dan Belgia. Sementara di kawasan Asia ada negara Jepang dan Cina.
Rekor unik ini dipegang ketika perusahaan minyak Santos bekerja sama dengan University of South Australia untuk membuat sepeda sepanjang 41,42 meter yang bisa digowes 20 orang. Rekor ini dipecahkan di tahun 2015.
Sebelumnya, ada juga organisasi bersepeda dari Belanda, Mijl Van Mares Werkploeg yang membangun sepeda sepanjang 35,79 m.