Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jarak Istirahat yang Ideal Saat Touring Jarak Jauh

Pexels.com/Sourav Mishra
Pexels.com/Sourav Mishra

Jakarta, IDN Times - Touring jarak jauh memang menyenangkan tapi sekaligus juga penuh risiko. Sebab banyak hal yang bisa terjadi di tengah perjalanan yang bisa berakibat fatal.

Karena itu sangat disarankan beristirahat di sela perjalanan. Sebab, seperti tubuh yang harus selalu dalam kondisi prima saat berkendara, motor pun juga demikian. Jangan sampai motormu ngambek saat touring karena gak dikasih waktu beristirahat yang cukup.   

1.Waktu berkendara sesuai aturan UU LLAJ

pixabay.com/ SplitShire
pixabay.com/ SplitShire

Berdasarkan UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ). Waktu berkendara untuk pengemudi kendaraan bermotor paling lama delapan jam sehari.

Selain itu, setelah mengemudikan kendaraan selama 4 jam berturut-turut wajib beristirahat paling singkat setengah jam.

Namun, jika dalam kondisi tertentu pengemudi bisa melakukan perjalanan maksimal 12 jam sehari dan waktu istirahat selama satu jam.

2.Bagian motor yang harus selalu diperhatikan saat istirahat

Ilustrasi rem motor (IDN Times/Fadhliansyah)
Ilustrasi rem motor (IDN Times/Fadhliansyah)

Agar kondisi motor selalu prima, kamu harus memperhatikan beberapa hal, yaitu oli motor dan rem. Oli motor harus selalu kamu perhatikan karena ini sangat mempengaruhi performa motor, umumnya pergantian oli di jarak 2000 sampai 3500 km tergantung dari kendaraan masing-masing.

Kamu juga harus memperhatikan rem motor, saat berkendara dalam waktu yang lama untuk motor yang masih menggunakan tromol bisa mengalami panas berlebih.

Panas berlebih ini cukup berbahaya karena bisa menyebabkan rem blong, sehingga ketika kamu berhenti untuk istirahat seperti yang disampaikan di atas. Ada baiknya kamu mengecek sistem pengereman motor.

Pasalnya, jika hal ini tidak diperhatikan akan sangat membahayakan keselamatanmu sebagai pengendara motor.

3.Mesin motor bisa overheat kalau dipaksa terus berjalan

ilustrasi mesin motor (Pixabay.com/mufidpwt)
ilustrasi mesin motor (Pixabay.com/mufidpwt)

Jika kamu memaksa motor untuk terus berjalan, bisa bisa mesin motor overheat. Overheat adalah kondisi motor mengalami panas yang berlebihan. Overheat terjadi ketika motor yang kamu kendarai mempunyai mesin dengan pendingin/coolant namun tidak berfungsi secara maksimal.

Kondisi ini bisa dikatakan seperti kehilangan tenaga saat dikendarai. Kondisi ini akan membuat mesin mati secar tiba-tiba dan umumnya sensor suhu akan mengirim sinyal ke speedometer dengan kedipan merah.

Selain itu, mesin bisa mengeluarkan bau gosong, nah jika kondisi ini terus dibiarkan begitu saja dan motor dipaksa untuk berjalan terus akan memperparah kondisi motor.

Penulis: Tasqiya Ratnasari

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bella Manoban
Dwi Agustiar
Bella Manoban
EditorBella Manoban
Follow Us