Test Ride Royal Enfield Classic 350, Nyaman Buat Harian

Jakarta, IDN Times - Beberapa waktu lalu jurnalis IDN Times mendapatkan kesempatan untuk mencoba All New Royal Enfield Classic 350, motor bergaya klasik yang baru dirilis di Indonesia awal 2022.
Unit Royal Enfield Classic 350 yang dipinjamkan ke IDN Times berwarna Dark Stealth Black. Varian ini didominasi dengan warna hitam doff hampir di seluruh bagian motor, serta beberapa aksen merah yang mempercantik tampilan motor.
Digunakan harian dengan jarak tempuh 40-50 km per harinya, ada beberapa hal yang penulis rasakan.
1. Desainnya bikin dilirik di lampu merah

Hal pertama yang dirasakan saat menunggangi Royal Enfield Classic 350 ini, sudah pasti jadi pusat perhatian di jalanan. Bagaimana enggak, tampilan motor ini memang klasik dan khas motor zaman dulu banget.
Tampilan khas klasik motor ini terlihat dari tangki model tear drop, model jok terpisah, knalpot model pea shooter, sampai kaki-kakinya. Belum lagi beberapa bagian lampu-lampu dan panel instrumen yang membulat dan masih menggunakan bohlam, menambah kesan klasik di motor ini, kan?
2. Riding position nyaman

Bicara soal riding position atau posisi berkendara, bagi penulis yang memiliki tinggi badan 181 cm motor ini terbilang cukup nyaman. Terutama berkat penggunaan jok yang rendah, dan posisi setang yang cukup lebar dan tinggi, sehingga bikin riding positionnya nyaman bagi penulis.
Tetapi bagi kamu yang punya postur tubuh tidak terlalu tinggi, mungkin akan merasakan posisi setang dari motor ini cukup jauh dan bisa membuat cepat pegal. Oya, motor ini juga memiliki jok boncenger yang bisa dilepas pasang dengan mudah. Jadi, saat pengin riding sendirian kamu bisa mencopot jok belakang dengan melepaskan tiga buah baut yang mengikatnya.
3. Bantingan suspensi nyaman

Soal bantingan suspensinya, di luar ekspektasi penulis ternyata bantingannya sangat empuk. Hal ini selain didukung oleh desain jok yang lebar dan tebal, juga berkat penggunaan suspensi depan teleskopik dengan diameter as besar dan travel yang panjang, walaupun suspensi depannya ditutupi oleh cover biar tampilannya lebih klasik. Dual suspensi di belakang juga turut memberikan kontribusi terhadap kenyamanan Royal Enfield Classic 350, terutama bagi boncenger.
Kenyamanan bantingan ini selain berasal dari suspensi dan jok, juga terbantu dari penggunaan pelek berukuran besar dan belang, depan 19 inci dan belakang 18 inci. Bagi penulis sektor kaki-kaki Royal Enfield Classic 350 ini sudah sempurna, hanya saja unit yang penulis pinjam memakai pelek racing atau palang, sehingga mengurangi sedikit kesan klasik di motor ini.
4. Mesin sudah anteng

Beberapa tahun lalu, penulis sudah pernah menjajal Royal Enfield Classic 350 generasi awal. Saat itu, yang dirasakan memang getaran mesinnya cukup mengganggu. Ajaibnya, di Royal Enfield 350 terbaru ini getaran tersebut sudah berkurang banyak. Ini berkat penggunaan mesin baru yang sudah memakai balancer shaft, serta mengusung teknologi injeksi.
Secara spek, Royal Enfield Classic 350 menggendong mesin 349,3 cc 1-silinder SOHC 2-katup dengan sistem pendingin oli dan udara, mesin ini punya tenaga maksimum sampai 20 dk pada 6.100 rpm dengan torsi 27 Nm pada 4.000 rpm. Fyi, mesin ini juga digunakan pada Meteor 350 lho.
Walaupun kapasitas mesinnya cukup besar, tapi jangan harap Royal Enfield Classic 350 ini bisa dipacu seperti motor sport, ya. Karena mesinnya bertipe overstroke, yang punya tenaga dan torsi besar sejak putaran rendah dan menenga.
Karakter mesin Royal Enfield Classic 350 ini memang cocok untuk penggunaan sehari-hari, yang mana lebih membutuhkan tenaga di bawah. Belum lagi, suara dentuman knalpotnya yang renyah walaupun masih standar, berasa banget cc besarnya!
5. Kopling enteng

Salah satu hal yang bikin motor ini asyik buat harian ialah tuas koplingnya yang ternyata enteng, untuk motor berkubikasi 350 cc, sehingga penulis enggak merasa pegal atau terbebani saat ketemu macet dan harus stop n go. Lalu, berkat torsi yang besar motor ini juga bisa melaju pelan ketika tuas kopling mulai dibuka perlahan, tanpa harus memutar selongsong gas.
Hanya saja, saat penggunaan harian memang panas dari mesin ber-cc besar ini cukup terasa di area kaki pengendara. So, sebaiknya gunakan celana panjang yang tebal ketika riding naik Classic 350. Selain lebih aman, rasa panas mesin juga enggak akan terlalu terasa. Bagi kamu yang berminat meminang motor ini, Royal Enfield menawarkan Classic 350 dengan harga mulai Rp105 juta sampai Rp110,4 juta tergantung variannya.