Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi berkendara Yamaha NMax (PT YIMM)
ilustrasi berkendara Yamaha NMax (PT YIMM)

Intinya sih...

  • Meremehkan pemeriksaan motor sebelum berangkat, seperti tekanan ban, kampas rem, kelistrikan, hingga kondisi rantai.

  • Berkendara tanpa manajemen waktu dan istirahat dapat menurunkan konsentrasi dan menyebabkan microsleep yang berbahaya.

  • Mengabaikan perlengkapan keselamatan seperti helm full face bersertifikasi, jaket pelindung, sepatu tertutup, dan perlindungan tubuh lainnya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Touring motor memang selalu seru, terutama bagi biker yang baru memulainya. Hanya saja, sering kali biker pemula menyepelekan beberapa hal hingga berakibat fatal. Bisa jadi ini karena karena terlalu percaya diri atau kurang persiapan. Sebab touring bukan cuma soal kuat di jalan, tapi juga soal disiplin, perencanaan, dan kewaspadaan setiap detik.

Masalahnya, banyak hal tampak sepele saat di rumah tapi bisa jadi bumerang begitu motor melaju di jalan ratusan kilometer. Dari salah perhitungan bensin sampai salah baca kondisi tubuh, semuanya bisa bikin touring berubah jadi pengalaman buruk. Nah, biar kamu nggak jatuh ke lubang yang sama, berikut tiga kesalahan fatal yang wajib kamu hindari saat touring motor.

1. Meremehkan pemeriksaan motor sebelum berangkat

ilustrasi mesin motor mati (freepik.com/bublikhaus)

Salah satu kesalahan paling sering terjadi adalah malas memeriksa motor secara detail. Banyak yang berpikir “masih baru servis kok,” padahal touring jauh lebih berat dari pemakaian harian. Oli bisa cepat panas, tekanan ban berubah, dan rantai jadi lebih cepat kendor. Cek semuanya dari tekanan ban, kampas rem, kelistrikan, hingga kondisi rantai. Jangan lupa bawa toolkit dasar dan ban cadangan. Touring gagal bukan karena motor jelek, tapi karena pengendaranya kurang siap.

2. Berkendara tanpa manajemen waktu dan istirahat

Ilustrasi rombongan touring motor (unsplash.com/Ambitious Studio)

Semangat berlebihan sering membuat biker ingin cepat sampai. Akibatnya, lupa istirahat dan memaksakan diri walau tubuh sudah lelah. Padahal, touring bukan lomba. Berkendara terlalu lama tanpa jeda bikin konsentrasi turun, refleks melambat, bahkan bisa menyebabkan microsleep — tidur sepersekian detik yang sangat berbahaya. Idealnya, berhenti setiap dua jam untuk minum, peregangan, atau sekadar menarik napas. Tubuh yang segar lebih penting daripada jarak yang cepat terlampaui.

3. Mengabaikan perlengkapan keselamatan

ilustrasi helm motor (pexels.com/MIXU)

Kesalahan paling fatal, tapi sayangnya masih sering terjadi: touring tanpa perlengkapan yang layak. Banyak yang pakai jaket tipis, sarung tangan seadanya, atau helm open face untuk jarak ratusan kilometer. Padahal, perlindungan tubuh adalah investasi keselamatan. Gunakan helm full face bersertifikasi, jaket pelindung, sepatu tertutup, dan knee protector jika perlu. Jangan lupa jas hujan berkualitas, bukan yang robek setelah satu kali pakai. Cuaca di perjalanan bisa berubah kapan saja, dan perlengkapan yang baik bisa jadi penyelamat nyawa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team