Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kredit motor (Pexels/Gustavo Fring)
Ilustrasi kredit motor (Pexels/Gustavo Fring)

Intinya sih...

  • Pilih lembaga gadai yang resmi dan terpercaya

  • Pilih lembaga gadai resmi yang diawasi oleh OJK

  • Hindari tempat gadai ilegal atau perorangan

  • Periksa syarat, bunga, dan tenor pinjaman

  • Pastikan memahami syarat administrasi, bunga, serta tenor pinjaman

  • Perhatikan bunga yang dikenakan dan tenor pinjaman

  • Sesuaikan jumlah pinjaman dengan kemampuan membayar

  • Ajukan pinjaman sesuai kebutuhan dan kemampuan

  • Hitung dengan cermat berapa

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menggadaikan motor sering menjadi pilihan cepat ketika seseorang membutuhkan dana mendesak. Prosesnya relatif mudah, nilai kendaraan bisa menjadi jaminan, dan dana cair dalam waktu singkat. Namun, di balik kemudahan tersebut, ada risiko yang harus dipahami. Tidak sedikit orang mengalami masalah karena kurang teliti dalam memilih tempat gadai atau tidak memperhatikan syarat dan ketentuan yang berlaku. Agar tidak salah langkah, kamu perlu mengetahui tips aman dalam menggadaikan motor.

Banyak orang berpikir semua tempat gadai sama saja, padahal kenyataannya berbeda. Ada lembaga gadai resmi yang diawasi pemerintah, ada pula tempat gadai ilegal yang bisa merugikan. Oleh karena itu, sebelum memutuskan menggadaikan motor, penting memahami cara memilih lembaga yang aman, syarat administrasi, hingga bagaimana mengatur pembayaran agar motor tidak disita.

1. Pilih lembaga gadai yang resmi dan terpercaya

ilustrasi kontrak perjanjian kredit motor (pexels.com/Ivan Samkov)

Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah memilih lembaga gadai resmi. Di Indonesia, lembaga gadai resmi biasanya memiliki izin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Contoh yang paling dikenal adalah Pegadaian, namun ada juga perusahaan multifinance yang sudah berizin.

Menggadaikan motor di tempat resmi memberikan jaminan keamanan hukum. Dokumen kendaraan seperti BPKB akan disimpan dengan aman, dan perjanjian tertulis jelas mengatur hak dan kewajiban kedua belah pihak. Hindari tempat gadai ilegal atau perorangan karena rawan penipuan dan tidak ada perlindungan hukum jika terjadi masalah.

2. Periksa syarat, bunga, dan tenor pinjaman

Ilustrasi kredit motor (muf.co.id)

Sebelum menandatangani perjanjian gadai, pastikan kamu memahami syarat administrasi, bunga, serta tenor pinjaman yang ditawarkan. Umumnya, yang dijadikan jaminan adalah BPKB, sementara motor masih bisa dipakai sehari-hari. Namun, ada juga tempat gadai yang mensyaratkan motor ditahan bersama BPKB, sehingga kamu tidak bisa menggunakannya.

Perhatikan juga bunga yang dikenakan. Lembaga gadai resmi biasanya memiliki bunga yang transparan dan sesuai ketentuan OJK. Jika bunga terlalu tinggi atau ada biaya tersembunyi, sebaiknya cari alternatif lain. Tenor pinjaman juga penting diperhatikan agar kamu bisa mengatur keuangan dengan baik dan tidak terlilit denda karena telat bayar.

3. Sesuaikan jumlah pinjaman dengan kemampuan membayar

ilustrasi aplikasi kalkulator (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Banyak orang tergiur mengajukan pinjaman sebesar-besarnya saat menggadaikan motor. Padahal, semakin besar pinjaman, semakin tinggi pula cicilan yang harus dibayarkan. Jika penghasilan bulanan tidak mencukupi, risiko gagal bayar semakin besar dan motor bisa disita.

Oleh karena itu, ajukan pinjaman sesuai kebutuhan dan kemampuan. Hitung dengan cermat berapa penghasilan bulanan dan sisihkan sebagian untuk membayar cicilan. Dengan perencanaan yang baik, kamu bisa menebus kembali BPKB tepat waktu tanpa kehilangan motor kesayangan.

So, menggadaikan motor memang bisa menjadi solusi cepat untuk mendapatkan dana segar, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati. Pastikan memilih lembaga gadai resmi yang diawasi OJK, pahami syarat serta bunga pinjaman, dan ajukan jumlah sesuai kemampuan. Dengan begitu, proses gadai akan lebih aman dan tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Ingat, motor bukan hanya alat transportasi, tetapi juga aset berharga. Jadi, jangan sampai salah langkah dalam menggadaikannya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team