Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Alasan Kredit Motor Lebih Mahal daripada Beli Tunai

ilustrasi motor matic (unsplash.com/René F)
ilustrasi motor matic (unsplash.com/René F)
Intinya sih...
  • Bunga kredit menambah total pembayaran dengan besaran tergantung pada tenor dan kebijakan lembaga pembiayaan.
  • Biaya administrasi dan proses kredit juga meningkatkan total biaya, termasuk asuransi wajib selama masa kredit.
  • Tenor panjang membuat cicilan terasa ringan namun bunga semakin banyak, sehingga harga akhir jauh melampaui harga tunai.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Membeli motor bisa dilakukan dengan dua cara berbeda, yaitu dengan membayar secara tunai atau mengambil motor melalui kredit. Meski memang kredit memudahkan pembeli dengan sistem pembayaran secara bertahap, namun total biaya yang harus dikeluarkan pada umumnya lebih besar jika dibandingkan dengan pembelian tunai.

Perbedaan harga ini memang sering kali mengejutkan untuk para pembeli yang memang baru pertama kali menggunakan sistem kredit tersebut. Padahal sebetulnya ada beberapa alasan mengapa kredit motor lebih mahal daripada membeli secara tunai.

1. Bunga kredit yang menambah total pembayaran

ilustrasi motor matic (unsplash.com/Frank Eiffert)
ilustrasi motor matic (unsplash.com/Frank Eiffert)

Bunga kredit merupakan biaya tambahan yang dibebankan oleh pihak pembiayaan sebagai imbalan atas pinjaman yang telah diberikan. Besarnya bunga biasanya akan sangat tergantung pada tenor yang dipilih, termasuk jumlah cicilan hingga kebijakan lembaga pembiayaan yang digunakan.

Walau cicilan terlihat ringan setiap bulannya, namun akumulasi bunga selama masa kredit berlangsung justru bisa menambah biaya total secara signifikan. Inilah yang menjadi alasan mengapa harga motor yang dibeli secara kredit biasanya akan jauh lebih tinggi dibandingkan harga tunainya.

2. Biaya administrasi dan proses kredit

ilustrasi motor (pexels.com/Nat Chen)
ilustrasi motor (pexels.com/Nat Chen)

Selain bunga, ternyata pembeli motor kredit harus membayarkan biaya administrasi yang pada umumnya mencangkup terkait asuransi, pengurusan dokumen, hingga layanan lainnya. Biaya ini pada umumnya dibayarkan di awal atau dimasukkan ke dalam cicilan bulanan yang harus ditunaikan.

Walau mungkin biaya administrasinya terlihat kecil, namun jika digabungkan dengan biaya lain, maka jumlahnya bisa meningkat secara signifikan. Inilah yang menjadi alasan mengapa kredit motor terasa lebih mahal jika dibandingkan pembelian tunai yang memang tidak memerlukan proses administrasi cukup kompleks.

3. Asuransi wajib selama masa kredit

ilustrasi motor (pexels.com/Tyler Clemmensen)
ilustrasi motor (pexels.com/Tyler Clemmensen)

Sebagian besar perusahaan pembiayaan ternyata mewajibkan pembeli motor kredit untuk mengambil adanya asuransi, baik itu asuransi kehilangan, kerusakan, atau pun gabungan dari keduanya. Asuransi ini dimaksudkan untuk memproteksi pihak pembiayaan dari risiko kerugian yang mungkin dialami.

Premi asuransi pada umumnya dibayarkan setiap tahun atau di awal masa kredit dengan biaya yang ditambahkan ke total pembayaran. Sementara pembelian tunai tidak mewajibkan pembelian asuransi, sehingga biaya keseluruhannya terasa lebih rendah.

4. Tenor panjang yang membuat biaya membengkak

ilustrasi knalpot motor (pexels.com/Pragyan Bezbaruah)
ilustrasi knalpot motor (pexels.com/Pragyan Bezbaruah)

Tenor yang panjang ternyata membuat cicilan terasa lebih ringan setiap bulannya, namun juga membuat bunga yang dibayarkan jadi semakin banyak. Semakin lama tenor kredit yang dimiliki, maka semakin besar pula selisih harga akhir jika dibandingkan dengan pembelian secara tunai.

Banyak pembeli tergoda oleh cicilan bulanan yang dianggap rendah tanpa menghitung total biaya yang memang harus dibayarkan setiap bulannya. Akibat dari hal ini akan membuat harga motor kredit dengan tenor yang panjang bisa jauh melampaui harga tunai memang semestinya dapat dibayarkan.

Kredit motor memang bisa memberikan kemudahan bagi para pembeli yang ingin memiliki kendaraan tanpa harus membayar penuh di awal. Namun, berbagai biaya tersebut yang harus dikeluarkan jadi terasa lebih tinggi dibandingkan pembelian secara tunai. Dengan perhitungan yang tepat, maka kamu bisa menentukan cara pembelian yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi keuangan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us