Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orang naik motor (freepik.com/bublikhaus)
ilustrasi orang naik motor (freepik.com/bublikhaus)

Intinya sih...

  • Gunakan perlengkapan berkendara yang tepat, seperti jaket tebal, helm full face dengan kaca bening, dan lampu utama motor yang menyala

  • Jaga jarak dan kurangi kecepatan saat berkendara di daerah berkabut, gunakan jalan tengah atau sisi kiri yang lebih aman

  • Waspadai jalan licin dan kondisi mesin motor, perhatikan rem, tekanan ban, dan suhu mesin agar perjalanan tetap aman

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Berkendara di daerah berkabut memang menawarkan suasana yang indah dan menenangkan, terutama di pegunungan yang sejuk dan hijau. Namun, di balik keindahan itu, ada tantangan besar bagi pengendara motor: jarak pandang yang terbatas dan jalan yang licin. Kabut tebal bisa membuat pengendara sulit melihat kendaraan lain, tikungan, maupun permukaan jalan. Jika tidak berhati-hati, kondisi ini bisa berujung pada kecelakaan. Karena itu, penting bagi setiap pengendara untuk memahami cara berkendara yang aman di tengah kabut.

Selain soal jarak pandang, kabut juga membawa kelembapan tinggi yang bisa memengaruhi performa motor. Komponen seperti rem, lampu, dan kaca helm bisa berembun atau bahkan tergelincir akibat permukaan jalan yang basah. Maka dari itu, berkendara di daerah berkabut bukan hanya soal keberanian, tetapi juga soal persiapan dan teknik yang tepat agar perjalanan tetap aman sampai tujuan.

1. Gunakan perlengkapan berkendara yang tepat

Ilustrasi pria berkendara naik motor (freepik.com/freepik)

Sebelum melaju di daerah berkabut, pastikan perlengkapan berkendara lengkap dan sesuai kondisi. Gunakan jaket tebal atau anti-air karena udara di area berkabut biasanya sangat dingin dan lembap. Helm full face dengan kaca bening lebih disarankan dibanding kaca gelap agar pandangan tetap jelas meski cahaya minim. Bila kaca helm sering berembun, gunakan cairan anti-fog atau buka sedikit visor agar sirkulasi udara masuk dan mencegah pengembunan.

Selain itu, pastikan lampu utama motor menyala, terutama lampu dekat. Hindari penggunaan lampu jauh karena cahaya yang terlalu terang justru akan dipantulkan oleh kabut dan mengaburkan pandangan. Jika tersedia, aktifkan lampu hazard atau fog lamp agar pengendara lain bisa melihat keberadaan motor dari kejauhan.

2. Jaga jarak dan kurangi kecepatan

ilustrasi naik motor (pexels.com/Khoa Võ)

Salah satu kesalahan paling sering dilakukan pengendara saat melintas di kabut tebal adalah tetap mempertahankan kecepatan normal. Padahal, jarak pandang yang berkurang membuat reaksi terhadap bahaya menjadi lebih lambat. Idealnya, pengendara motor harus menurunkan kecepatan dan menjaga jarak aman dua kali lebih jauh dari biasanya.

Gunakan jalan tengah atau sisi kiri yang lebih aman, tapi tetap waspada terhadap kendaraan yang datang dari arah berlawanan. Hindari pengereman mendadak karena jalan di daerah berkabut biasanya licin akibat embun atau air yang menetes dari pepohonan. Teknik pengereman perlahan dengan rem depan dan belakang secara seimbang dapat membantu motor tetap stabil.

3. Waspadai jalan licin dan kondisi mesin

ilustrasi mesin motor mati (freepik.com/bublikhaus)

Kabut sering membuat jalan menjadi lembap atau licin, terutama di area yang ditumbuhi lumut atau dekat jurang. Jika permukaan jalan tampak mengilap, itu tanda ada genangan atau lapisan licin — segera kurangi kecepatan dan kendalikan motor dengan halus tanpa banyak manuver. Selain itu, perhatikan juga kondisi motor. Pastikan rem bekerja dengan baik dan tekanan ban sesuai standar agar daya cengkeram tetap optimal.

Tak kalah penting, jaga suhu mesin motor dengan memanaskannya sebelum berangkat, terutama di pagi hari. Udara dingin di daerah berkabut bisa membuat oli mengental dan menurunkan performa mesin. Dengan pemanasan yang cukup, mesin akan bekerja lebih stabil dan responsif saat digunakan.

Dengan perlengkapan yang tepat, kecepatan terkendali, dan kewaspadaan tinggi, perjalanan di tengah kabut bisa tetap aman dan nyaman. Jangan buru-buru, nikmati perjalanan dengan tenang, karena keselamatan selalu lebih penting daripada kecepatan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team