Penyebab Mesin Motor Terdengar Kasar, Cek di Sini!

- Oli mesin menurun kualitasnya saat panas
- Setelan klep yang tidak sesuai dapat menyebabkan suara berisik
- Rantai keteng dan piston aus bisa memicu bunyi kasar saat mesin panas
Mesin motor yang tiba-tiba terdengar lebih berisik saat sudah panas sering membuat pengendara khawatir. Awalnya, suara mesin mungkin terdengar halus ketika baru dinyalakan, namun setelah digunakan beberapa menit, muncul bunyi kasar seperti “tek-tek” atau “klotok-klotok”. Kondisi ini tentu mengganggu kenyamanan berkendara dan bisa menjadi tanda bahwa ada komponen mesin yang mulai bermasalah.
Suara berisik pada mesin yang muncul setelah panas tidak boleh diabaikan, karena bisa menandakan adanya gesekan berlebih, kekurangan pelumasan, atau celah antar komponen yang berubah akibat suhu tinggi. Jika dibiarkan, masalah ini bisa merembet ke kerusakan yang lebih serius dan membuat biaya perbaikan menjadi lebih mahal. Lalu, apa sebenarnya penyebab mesin motor menjadi berisik ketika panas?
1. Oli mesin mulai menurun kualitasnya

Salah satu penyebab paling umum mesin berisik saat panas adalah kualitas oli yang sudah menurun. Ketika oli sudah lama tidak diganti, viskositasnya berkurang dan daya pelumasnya menurun. Akibatnya, gesekan antar komponen logam di dalam mesin menjadi lebih besar dan menimbulkan suara kasar.
Selain itu, suhu tinggi membuat oli semakin encer sehingga tidak lagi mampu melapisi bagian-bagian penting seperti piston, klep, dan rantai keteng. Kondisi ini bisa menyebabkan bunyi “tek-tek” atau “ketrek-ketrek” yang semakin jelas terdengar setelah mesin mencapai suhu kerja. Untuk mencegah hal ini, pastikan oli diganti secara rutin sesuai anjuran pabrikan dan selalu gunakan oli dengan spesifikasi yang sesuai jenis mesin motor.
2. Setelan klep tidak sesuai

Setelan klep yang terlalu longgar atau terlalu rapat juga bisa menjadi penyebab munculnya suara berisik saat mesin panas. Ketika mesin memanas, komponen logam akan memuai dan celah klep yang tidak sesuai membuat bunyi “tek-tek” muncul di bagian kepala silinder.
Jika setelan klep terlalu longgar, katup akan terbuka dan tertutup dengan suara keras. Sebaliknya, jika terlalu rapat, proses pembakaran bisa terganggu karena udara dan bahan bakar tidak masuk atau keluar dengan sempurna. Inilah mengapa penyetelan klep sebaiknya dilakukan secara berkala di bengkel resmi agar celah tetap sesuai standar dan mesin bekerja dengan optimal serta lebih senyap.
3. Rantai keteng dan piston aus

Rantai keteng berfungsi mengatur timing buka-tutup klep sesuai perputaran poros engkol. Jika rantai keteng mulai kendor atau tensionernya lemah, suara “klotok-klotok” akan terdengar lebih jelas ketika mesin panas. Suhu tinggi membuat logam sedikit memuai, sehingga rantai keteng yang sudah kendor semakin longgar dan menimbulkan getaran.
Selain itu, piston dan ring piston yang sudah aus juga bisa memicu bunyi kasar saat mesin panas. Celah antara piston dan silinder menjadi lebih besar, menyebabkan suara seperti “ngetok” atau “ngelitik” saat mesin bekerja keras. Jika sudah sampai tahap ini, solusi terbaik adalah melakukan pemeriksaan menyeluruh agar mekanik dapat menentukan apakah komponen perlu diganti atau hanya disetel ulang.
Menjaga kondisi mesin agar tetap halus tidak hanya soal mengganti oli secara rutin, tapi juga memperhatikan suara-suara yang muncul dari dalam mesin. Jika motor terdengar lebih berisik saat panas, segera lakukan pemeriksaan. Deteksi dini dan perawatan rutin akan membuat mesin lebih awet, performa tetap stabil, dan pengalaman berkendara pun jadi lebih nyaman.
















