Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Tips Biar Kredit Motor Gak Macet

Ilustrasi kredit Astra (Dok. Astra Finance)

Jakarta, IDN Times - Godaan untuk membeli motor secara kredit memang sulit dilawan. Apalagi kalau kondisi finansialmu sedang pas-pasan. Dari pada menabung kemudian membeli motor, mending ambil kredit dulu.

Sebab uang muka untuk kredit motor kini semakin rendah, cicilannya pun semakin ringan meski tenornya semakin panjang. Gak mengherankan jika bisnis leasing tumbuh subur.

Tapi, sebelum mengambil kredit motor, ada tiga hal yang harus kamu pertimbangkan terlebih dahulu supaya kreditnya gak macet.

1. Pastikan kondisi keuangan stabil

Ilustrasi credit (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelum mengambil kredit motor, pastikan kondisi keuanganmu stabil, setidaknya sampai akhir masa kredit. Stabilitas keuangan sangat penting agar kredit tidak macet di tengah jalan.

Jika kamu bekerja di perusahaan, pastikan perusahaanmu stabil sehingga tidak ada kemungkinan pemangkasan gaji dalam beberapa tahun ke depan. Sebab banyak perusahaan yang goyah di masa pandemik seperti ini.

2. Tidak punya cicilan lain

Ilustrasi Utang (IDN Times/Mardya Shakti)

Faktor lain yang bisa menyebabkan kredit macet adalah terlalu banyak cicilan. Karena itu jangan pernah mengambil kredit baru ketika kamu masih harus melunasi kredit lain.

Sebab terlalu banyak kredit akan membebani keuanganmu. So, sebelum mengambil kredit motor, pastikan kamu tidak memiliki tanggungan cicilan lain, ya.

3. Besaran cicilan tidak lebih dari 30 persen gaji

Ilustrasi menabung (IDN Times/Arief Rahmat)

Satu lagi yang harus kamu perhatikan sebelum mengambil kredit adalah besaran cicilan. Jangan sampai cicilan per bulan yang harus kamu bayar lebih besar dari 30 persen gajimu. Misal gajimu Rp5 juta, maka cicilan besaran maksimal cicilan yang bisa kamu ambil Rp1,5 juta. Jika lebih dari itu, maka akan memberatkan pengeluaranmu.

Yang pasti, jangan pernah memaksakan sesuatu kalau belum mampu, oke!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu Nur Seto
Dwi Agustiar
Bayu Nur Seto
EditorBayu Nur Seto
Follow Us