Tips Melewati Tempat Angker Saat Berkendara

Mengisi liburan Natal dan Tahun baru dengan berwisata ke daerah pegunungan, pantai terpencil, atau kawasan pedesaan memang sangat menyenangkan. Selain suasananya sunyi, udara di tempat-tempat tersebut juga pasti masih sangat segar.
Tapi, untuk menuju ke sana, sering kali kita harus melewati tempat-tempat yang dianggap angker atau seram. Banyak yang tidak berani melewati tempat-tempat tersebut kemudian mencari jalan lain atau berputar balik.
Sebagai seorang muslim, berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan saat harus melewati tempat-tempat angker.
1. Awali perjalanan dengan doa dan niat baik

Sebelum memulai perjalanan, niatkan aktivitas tersebut sebagai bagian dari ibadah, seperti untuk mempererat silaturahmi atau menikmati keindahan ciptaan Allah. Dengan niat yang baik, perjalanan kamu akan lebih bermakna dan diberkahi.
Jangan lupa membaca doa sebelum berkendara, seperti doa naik kendaraan:
"Subhanalladzi sakhkhara lana hadza wama kunna lahu muqrinin wa inna ila rabbina lamunqalibun" (QS. Az-Zukhruf: 13-14).
Selain itu, bacalah Ayat Kursi, Al-Fatihah, atau tiga surah terakhir dalam Al-Qur'an (Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas). Doa-doa ini dapat memberikan perlindungan dari gangguan, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat, selama perjalananmu melewati daerah yang sepi atau dianggap angker.
2. Taspada tapi jangan tegang dan jaga etika berkendara

Saat melintasi jalan yang dianggap angker, tetaplah waspada dan hormati lingkungan sekitar. Hindari tindakan yang tidak sopan, seperti berbicara kasar, membunyikan klakson tanpa alasan, atau berhenti di tempat sepi tanpa kebutuhan mendesak. Ingatlah bahwa adab dalam perjalanan adalah bagian dari etika seorang Muslim.
Pastikan kendaraan dalam kondisi prima sebelum perjalanan dimulai. Periksa lampu, rem, bahan bakar, dan kondisi mesin agar terhindar dari kendala teknis di tengah jalan. Sebagai langkah tambahan, ajaklah teman atau keluarga untuk menemani perjalanan, terutama jika rute yang dilalui terkenal sepi atau jarang dilalui kendaraan lain.
Apabila merasa cemas, perbanyaklah dzikir seperti “Laa hawla wa laa quwwata illa billah” atau “Hasbiyallahu laa ilaaha illa Huwa” (Cukuplah Allah sebagai penolongku). Dzikir ini tidak hanya menguatkan hati tetapi juga mengingatkan kita akan perlindungan Allah SWT.
3. Manfaatkan perjalanan untuk berdzikir

Momen perjalanan, termasuk ketika melewati tempat angker, adalah waktu yang baik untuk memperbanyak dzikir dan mendekatkan diri kepada Allah. Dzikir seperti "Subhanallah," "Alhamdulillah," dan "Allahu Akbar" membantu menjaga ketenangan hati, terutama jika kamu melewati daerah yang sepi atau menyeramkan.
Saat melintasi jalan yang gelap atau mendengar cerita mistis tentang area tertentu, ingatlah bahwa hanya Allah yang memiliki kekuasaan mutlak. Jangan biarkan rasa takut kepada makhluk gaib melebihi rasa takut kepada Allah. Jika kamu merasa terganggu atau ada kejadian aneh, bacalah Ayat Kursi atau surah pendek lainnya untuk menenangkan hati.
Selain itu, fokuslah pada tujuan perjalananmu, yaitu menikmati liburan Tahun Baru bersama keluarga atau teman. Dengan mengisi perjalanan dengan dzikir, doa, dan aktivitas positif, perjalanan kamu tidak hanya menjadi lebih aman tetapi juga menjadi bentuk ibadah.