1,3 Juta Rumah Tangga Belum Dapat Akses Listrik PLN

- Ada 6.072 desa/kelurahan dan 1,3 juta rumah tangga di Indonesia yang belum mendapatkan akses listrik dari PLN.
- Rasio desa berlistrik mencapai 99,90 persen nasional, dengan mayoritas desa yang belum teraliri listrik berada di wilayah Indonesia Timur.
- Pemerintah mendorong PLN untuk mengatasi tantangan elektrifikasi, memaksimalkan APLN, dan melakukan sosialisasi agar masyarakat segera memanfaatkan jaringan listrik yang ada.
Jakarta, IDN Times - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat masih terdapat sekitar 6.072 desa atau kelurahan dan 1,3 juta rumah tangga di Indonesia yang belum mendapatkan akses listrik dari PLN.
Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Perencanaan Distribusi Tenaga Listrik, Nur Hidayanto saat melaporkan capaian Rasio Desa Berlistrik (RD) dan Rasio Elektrifikasi (RE) nasional untuk Triwulan III tahun 2024.
Dalam laporan tersebut, RD nasional tercatat mencapai 99,90 persen, dengan capaian RD khusus PLN sebesar 92,75 persen. Sementara itu, RE nasional dilaporkan mencapai 99,82 persen, dan RE khusus PLN mencapai 98,42 persen.
"Masih ada sekitar 6.072 desa/kelurahan serta 1,3 juta rumah tangga yang belum memiliki akses listrik dari PLN," kata dia dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Senin (11/11/2024).
1. Pelaksanaan program listrik desa menghadapi tantangan

Nur menjelaskan rasio desa berlistrik mengukur jumlah desa yang telah teraliri listrik dibandingkan dengan total desa di Indonesia, sementara rasio elektrifikasi membandingkan jumlah rumah tangga berlistrik dengan total rumah tangga.
Dia menyebut mayoritas desa yang belum teraliri listrik berada di wilayah Indonesia Timur, dengan total 4.808 desa atau kelurahan, yang terdiri atas 269 desa di Sulawesi, 229 desa di Maluku, 141 desa di Nusa Tenggara, dan 4.398 desa di Papua.
“Tantangan utama dalam pelaksanaan program listrik desa meliputi pengadaan dan distribusi Material Distribusi Umum (MDU), akses jalan yang kurang memadai, ketersediaan lahan, keterbatasan tenaga kerja, kondisi keamanan, serta kendala perizinan, terutama terkait hutan dan kesesuaian pemanfaatan ruang,” ujarnya.
2. Pemerintah dorong PLN segera siapkan langkah strategis

Pemerintah mendorong PT PLN (Persero) agar segera menyiapkan langkah strategis untuk mengatasi tantangan elektrifikasi, terutama dengan memprioritaskan desa-desa di wilayah timur dan mempercepat pengalihan dari sumber listrik non-PLN ke jaringan PLN.
PLN juga diminta memaksimalkan Anggaran Pemasaran Listrik Nasional (APLN), menginventarisasi kendala, serta memfasilitasi pembangunan jaringan listrik atas usulan DPR, DPRD, dan pemerintah daerah.
Sosialisasi akan dilakukan agar masyarakat segera memanfaatkan jaringan listrik yang ada, dan bagi masyarakat tidak mampu akan diusulkan bantuan pemasangan melalui program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).
“Dengan kolaborasi ini, diharapkan upaya elektrifikasi dan pemerataan akses listrik di seluruh wilayah Indonesia dapat tercapai secara optimal dan tepat waktu,” tambahnya.
3. Rasio elektrifikasi ditargetkan capai 100 persen tahun ini

Sebelumnya, Kementerian ESDM menargetkan 100 persen elektrifikasi pada 2024. Upaya tersebut mencakup peningkatan akses listrik di seluruh wilayah, termasuk daerah yang sebelumnya belum terjangkau.
Dengan mencapai target tersebut, diharapkan semua penduduk dapat memiliki akses listrik pada tahun ini alias tidak ada lagi rumah yang gelap gulita pada malam hari.
Dalam rangka menyediakan akses listrik menyeluruh, termasuk di daerah terpencil, pemerintah akan melakukan identifikasi terhadap daerah-daerah yang masih tidak terjangkau, terutama yang berada di daerah remote dan belum mendapatkan pasokan listrik.