infografis anggaran perayaan HUT RI di IKN (IDN Times/Aditya Pratama)
infografis Trem Otonom IKN (IDN Times/Muhammad Surya)
Kementerian Keuangan mengalokasikan anggaran sebesar Rp87 miliar untuk perayaan HUT RI ke-79 di IKN. Angka tersebut meningkat 64,15 persen dibandingkan anggaran tahun sebelumnya sebesar Rp53 miliar di Jakarta.
Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Isa Rachmatarwata menjelaskan kenaikan tersebut disebabkan oleh pengadaan alat-alat upacara dan sarana fisik baru di IKN.
"Kenaikannya memang terutama karena pengadaan alat-alat upacara yang baru di sana (IKN). RIncian biaya yang besar itu alat-alat upacaranya kemudian sarana fisiknya," kata Isa dalam konferensi Pers APBN KiTa, di Kementerian Keuangan Selasa (13/8/2024).
Belum lagi pengadaan trem otonom. Jokowi mengungkapkan harga satu unit Autonomous Rail Rapid Transit (ART) di IKN mencapai Rp74 miliar, dengan biaya operasional bulanan sekitar Rp500 juta. ART, yang menggunakan teknologi magnet tanpa rel, dinilai lebih ekonomis dibandingkan moda transportasi lain.
“Satu unit untuk tiga gerbong itu Rp74 miliar, operasional per bulan Rp500 juta,” kata Jokowi dalam pengarahan kepada kepala daerah seluruh Indonesia, dikutip dari saluran YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (13/8/2024).
Meski demikian, Otorita IKN memutuskan mengembalikan trem ART kepada perusahaan asal China setelah dinilai gagal dalam uji coba. Direktur Pengembangan Ekosistem Digital OIKN, Tonny Agus Setiono menyatakan teknologi tersebut masih memerlukan penyempurnaan berdasarkan evaluasi tim independen.
"Pemanfaatan trem ART di IKN masih memerlukan penyempurnaan sesuai rekomendasi tim independen,” ujar Direktur Pengembangan Ekosistem Digital OIKN, Tonny Agus Setiono, Jumat (15/11/2024).
Uji coba trem ART dilakukan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Nusantara pada Agustus hingga Oktober 2024 melalui kerja sama Kementerian Perhubungan dengan Norinco International Cooperation Ltd.
Evaluasi tim independen menunjukkan sistem kendali otonom trem ART belum optimal, sedangkan infrastruktur jalan di IKN tidak kompatibel dengan teknologi magnet yang digunakan.
Menurut Tonny, seharusnya Norinco bekerja sama dengan perusahaan yang lebih berpengalaman dalam teknologi trem berbasis marka jalan. Namun, Norinco memilih CRRC Qingdao Sifang, yang menggunakan teknologi berbasis magnet, sehingga trem ART harus dikendalikan manual selama uji coba.
Saat ini, OIKN dan Kementerian Perhubungan sedang meninjau ulang rencana pengadaan trem ART, termasuk membuka proses lelang baru dengan syarat perusahaan asing menggandeng mitra lokal. Rekomendasi dari para ahli akan dijadikan acuan untuk memastikan teknologi yang sesuai dengan kondisi di IKN.