Jakarta, IDN Times - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai laju kinerja neraca perdagangan selama 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran cukup baik. Akan tetapi, surplus ini masih bergantung pada ekspor komoditas primer.
Kepala Center of Macroeconomics and Finance Indef, M Rizal Taufikurahman, mengatakan ketergantungan ekspor komoditas primer dapat berisiko karena sangat terpengaruh oleh volatilitas harga komoditas global. Terlebih munculnya kebijakan perdagangan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump diyakininya akan memberi pengaruh kinerja perdagangan global.
"Selama 100 hari perdagangan, ketergantungan Indonesia pada ekspor komoditas primer menjadi risiko," ujarnya dalam diskusi, Kamis (31/1/2025).