Surplus Neraca Dagang RI Tembus Rp36,8 T, Sektor Migas Defisit

- Neraca perdagangan Indonesia surplus selama 56 bulan berturut-turut, turun 2,13% secara month-to-month
- Nilai ekspor Desember 2024 turun 2,24% dibanding November 2024, sementara nilai impor naik 8,1% secara mtm
- Defisit perdagangan migas mencapai 1,76 miliar dolar AS, dengan defisit migas terjadi dengan China sebesar 11,41 miliar dolar AS
Jakarta, IDN Times - Neraca dagang Indonesia kembali mencatatkan surplus selama 56 bulan berturut-turut.
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, surplus neraca perdagangan Indonesia per Desember 2024 mencapai 2,24 miliar dolar AS atau setara Rp36,75 triliun (kurs Rp16.413 per dolar AS).
Angka tersebut menunjukkan penurunan 1,05 persen secara year on year (yoy), dan turun 2,13 persen secara month-to-month (mtm).
1. Ekspor turun 2,24 persen

Pada Desember 2024, nilai ekspor mencapai 23,46 miliar atau setara Rp385 triliun, turun 2,24 persen dibandingkan ekspor pada November 2024. Apabila dibandingkan Desember 2023, nilai impor naik 4,78 persen.
“Komoditas penyumbang surplus terbesar sepanjang 2024 terutama dengan AS didorong komoditas mesin perlengkapan elektrik dan bagiannya pakaiannya dan aksesoris rajutan serta alas kaki," kata Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dikutip Kamis, (16/1/2025).
2. Impor naik 8,1 persen

Di sisi lain, BPS melaporkan nilai impor tembus 21,22 miliar dolar AS atau setara Rp348 triliun, naik 8,1 persen secara mtm, dan naik 11,07 persen (yoy).
Impor migas pada Desember 2024 senilai 3,3 miliar dolar AS, naik 28,26 persen dibandingkan November 2024 atau turun 2,24 persen dibandingkan Desember 2023.
Impor nonmigas Desember 2024 senilai 17,92 miliar dolar AS, naik 5,06 persen dibandingkan November 2024, atau naik 13,92 persen dibandingkan Desember.
3. Neraca perdagangan migas defisit

Adapun penurunan surplus neraca perdagangan Desember 2024 disebabkan oleh defisit perdagangan migas yang mencapai 1,76 miliar dolar AS atau sekitar Rp2,88 triliun.
“Jika kita lihat menurut negara maka defisit migas terjadi dengan China 11,41 miliar dolar AS dan surplus terbesar adalah dengan AS sepanjang 2024," kata Amalia.