Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi obligasi (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi obligasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • Memilih obligasi yang tepat dengan membaca prospektus obligasi
  • Perhatikan peringkat kredit dan kondisi pasar investasi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Berinvestasi dalam obligasi sering dianggap sebagai langkah aman dan mudah untuk menumbuhkan kekayaan. Namun, dengan berbagai jenis investasi obligasi yang tersedia, memilih yang tepat bisa menjadi sedikit membingungkan.

Dilansir dari laman DBS, kamu perlu mengetahui kalkulator investasi saat akan memulai untuk berinvestasi agar bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal.  Berikut beberapa cara memilih obligasi yang tepat:

1. Menganalisis prospektus

Ilustrasi mengevaluasi keuangan menggunakan kalkulator (pixabay.com/stevepb)

Prospektus obligasi adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh perusahaan atau institusi yang menerbitkan obligasi, dan berfungsi sebagai sumber informasi utama dalam penawaran umum obligasi kepada calon investor.

Dokumen ini merupakan komponen penting dalam proses investasi karena memuat berbagai informasi krusial yang wajib dipahami oleh investor sebelum mengambil keputusan pembelian.

Jadi  sebelum membeli obligasi, kamu perlu membaca dan mempertimbangkan isi prospektus yang merupakan gambaran kondisi perusahaan penerbit obligasi agar bisa menganalisanya berdasarkan resiko usaha, rencana usaha, data keuangan dan dividen.

2. Memahami peringkat kredit

Ilustrasi grafik pertumbuhan keuangan (pixabay.com/publikdomainpicture)

Peringkat kredit berkaitan dengan profil perusahaan dalam memenuhi kewajiban terhadap pemberi pinjaman secara tepat waktu. Rating ini diberikan oleh lembaga khusus seperti Pefindo, Moody's, Fitch, atau S&P.

Peringkat dalam obligasi digambarkan dalam huruf dan angka. Poin lain yang juga perlu diperhatikan adalah: analisa makroekonomi, analisa keuangan dan analisa industri. 

3. Mempertimbangkan kondisi pasar

Ilustrasi penurunan kinerja bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Memantau kondisi pasar investasi merupakan salah satu strategi dalam cara memilih obligasi yang tepat.

Investor harus aktif mencari informasi kondisi pasar investasi atau stabilitas keuangan yang sedang dihadapi saat itu. Kondisi ekonomi yang stabil akan mendukung perkembangan investasi sehingga potensi resikonya rendah.

4. Diversifikasi portofolio

Ilustrasi Investasi. (IDN Times/Aditya Pratama)

Membeli obligasi dari beberapa perusahaan merupakan salah satu strategi agar kamu bisa tetap untung dengan berbagai kondisi dalam dunia investasi. Harapannya dengan diversifikasi, jika menderita kerugian dari satu produk, bisa tertutup oleh produk lain.

Namun jika kamu merupakan investor dengan karakter konvensional atau kurang berani mengambil resiko, bisa memilih produk obligasi yang aman, yaitu yang diterbitkan pemerintah. Obligasi pemerintah dijamin sehingga saat jatuh tempo kamu pasti menerima modal berikut keuntungannya.

Editorial Team