Jakarta, IDN Times - Window dressing menjadi salah satu momen paling ditunggu oleh para investor dan trader untuk profit taking jelang akhir tahun. Di momen ini, perusahaan publik (emiten) dan manajer investasi biasanya mempercantik kinerja keuangan dan portofolio bisnis untuk memikat investor.
Emiten dan manajer investasi biasanya memoles diri dengan mengalihkan sejumlah aset dari bagian yang punya kinerja buruk ke bagian lebih menguntungkan.
Hal itu untuk memberikan kesan bahwa kinerja portofolio atau bisnis secara keseluruhan lebih baik. Menariknya, secara historis window dressing ini juga menjadi katalis positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
"Window dressing menjadi moment angin segar bagi IHSG yang biasa terjadi pada kuartal-IV atau akhir tahun. Pada periode ini manajer investasi mempercantik isi portofolio kelolaannya dengan menambah bobot pada saham-saham yang berkinerja baik. Tujuannya adalah agar kinerja dari reksa dana yang dikelola juga mengalami kenaikan kinerja," tutur Community Lead IPOT, Angga Septianus dalam pernyataan resmi yang diterima IDN Times, Senin (4/9/2023).
Angga menambahkan, dalam 10 tahun terakhir IHSG hanya pernah ditutup melemah satu kali dan terjadi pada 2022 dengan pelemahan 3,26 persen selama Desember periode itu. Adapun rata-rata penguatan IHSG pada Desember sejak 2014-2022 sebesar 2,84 persen dan yang tertinggi dibandingkan bulan lainnya.
Sementara itu, terkait sektor-sektor yang berpotensi terkerek momen window dressing 2023 adalah saham sektor perbankan, ritel, properti, dan otomotif.
Untuk itu, berikut ini 4 tips profit taking dari momen window dressing 2023 yang bisa kamu aplikasikan.