Kentucky (commons.wikimedia.org/K-Johnson 127)
Ketergantungan Kentucky pada sektor tradisional seperti pertambangan batu bara dan manufaktur otomotif menyebabkan perekonomian rentan ketika sektor tersebut mengalami penurunan. Dengan populasi sekitar 4,54 juta, tingkat kemiskinan sebesar 16,4 persen, dan tingkat pengangguran mencapai 4,8 persen, banyak warga menghadapi tantangan mencari pekerjaan layak. Meskipun pendapatan rata-rata berada di angka 54 ribu dolar Amerika, kenyataannya biaya hidup tetap lebih tinggi dibandingkan daya beli kebanyakan keluarga.
Salah satu masalah utama adalah rendahnya keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk berpindah ke sektor industri baru. Tingkat literasi hanya 21,9 persen, yang artinya hampir 78,1 persen penduduk dewasa tidak memiliki kemampuan membaca dasar. Hal ini menyulitkan proses pelatihan ulang dan pengembangan tenaga kerja.
Selain itu, program bantuan sosial tidak merata dan tidak mencakup seluruh komunitas secara efektif. Tanpa inovasi dan investasi di bidang pendidikan serta sektor-sektor ekonomi baru, Kentucky akan terus tertinggal dari negara bagian lain dalam hal pertumbuhan dan kesejahteraan
Lima negara bagian termiskin di Amerika menunjukkan kemiskinan bukan sekadar permasalahan individu, tetapi hasil dari struktur ekonomi yang timpang, sejarah yang kelam, dan kebijakan yang tidak merata. Meski upaya perbaikan sudah mulai terlihat, prosesnya masih belum merata dan kerap menghadapi tantangan besar. Jika tidak segera diatasi, ketimpangan ini akan terus menjadi luka lama yang terbuka lebar di tengah kemajuan ekonomi negara tersebut.