Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi usaha sampingan (pexels.com/KampusProduction)

Intinya sih...

  • Pisahkan keuangan pribadi dan usaha untuk memudahkan pengelolaan uang

  • Catat semua pemasukan dan pengeluaran agar dapat mengetahui seberapa sehat keuangan usaha

  • Jangan langsung ambil untung untuk dibelanjakan, atur pembagian keuntungan sejak awal

Punya usaha sampingan itu bisa jadi salah satu cara cerdas buat nambah pemasukan, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang makin gak pasti. Entah itu jualan online, jadi freelance, atau buka jasa kecil-kecilan. Semua itu bisa dimulai dengan modal yang gak selalu besar.

Tapi sering kali, semangat menjalankan usaha sampingan malah bikin kita lupa satu hal penting, yaitu mengatur keuangannya dengan benar. Kalau dari awal kamu gak hati-hati soal urusan uang, bisa-bisa usaha yang tadinya menjanjikan malah bikin pusing. Padahal, dengan perencanaan finansial yang tepat, usaha sampinganmu bisa berkembang pesat dan bahkan jadi sumber pendapatan utama. Seperti apa tips finansial yang bisa kamu terapkan? Simak ulasannya berikut ini, yuk!

1. Pisahkan keuangan pribadi dan usaha

Ilustrasi memisahkan keuangan pribadi dan usaha (pexels.com/AnnaTarazevich)

Salah satu kesalahan yang sering banget dilakukan saat baru mulai usaha sampingan adalah mencampur uang pribadi dengan uang usaha. Kelihatannya sepele, tapi kalau terus dilakukan, kamu bakal kesulitan sendiri buat tahu apakah usahamu sebenarnya untung atau malah rugi. Misalnya, kamu pakai uang hasil jualan buat jajan atau bayar kebutuhan pribadi tanpa dicatat, ini yang bahaya!

Makanya, penting banget buat pisahkan keduanya sejak awal. Bikin rekening khusus untuk usaha, walaupun cuma pakai rekening digital gratisan. Dengan begitu, semua pemasukan dan pengeluaran usaha bisa kamu pantau dengan lebih rapi. Cara ini juga bisa bantu kamu ngambil keputusan penting kayak kapan harus restock barang atau nambah modal.

2. Catat semua pemasukan dan pengeluaran

Ilustrasi mencatat semua pengeluaran dan pemasukan (pexels.com/KampusProduction)

Walaupun usaha sampinganmu masih kecil, jangan anggap remeh soal pencatatan keuangan. Banyak orang menyepelekan hanya karena jualan dikit-dikit, akhirnya merasa tidak perlu dicatat. Padahal, kebiasaan mencatat ini justru jadi fondasi penting buat tahu seberapa sehat keuangan usahamu. Tanpa adanya catatan, kamu akan melewatkan banyak pengeluaran kecil yang gak disengaja.

Kamu gak perlu ribet kok, cukup catat saja semua pemasukan dan pengeluaran setiap hari. Bisa pakai buku tulis, spreadsheet, atau aplikasi keuangan gratisan di HP. Yang penting konsisten dan kamu akan bisa tahu pola pengeluaran hingga produk mana yang paling laku dan kurang laku. Semua informasi itu tuh penting banget buat bantu kamu ambil keputusan yang lebih tepat ke depannya.

3. Jangan langsung ambil untung untuk dibelanjakan

ilustrasi keuntungan (pexels.com/DefrinoMaasy)

Senang rasanya kalau usaha sampingan mulai menghasilkan. Tapi, jangan buru-buru pakai semua untungnya buat belanja atau traktir diri sendiri, ya! Ini jebakan yang sering bikin usaha gak berkembang. Soalnya, kalau semua keuntungan langsung habis, kamu gak punya modal buat restock barang atau bahkan mencukupi biaya operasional.

Ada baiknya, kamu atur pembagian keuntungan sejak awal. Misalnya, sebagian untuk kebutuhan usaha, sebagian lagi bisa disimpan sebagai tabungan atau cadangan, dan baru sisanya boleh kamu pakai untuk keperluan pribadi. Dengan cara ini, kamu tetap bisa menikmati hasil kerja kerasmu tanpa mengorbankan kelangsungan usahamu sendiri.

4. Siapkan dana darurat usaha

ilustrasi dana darurat (pexels.com/Ahsanjaya)

Bukan cuma kehidupan pribadi yang butuh dana darurat, usaha sampingan kamu juga perlu! Banyak orang lupa ini, padahal dalam menjalankan usaha, selalu ada kemungkinan hal-hal tak terduga terjadi. Misalnya, penjualan tiba-tiba turun, barang dagangan rusak, atau alat kerja mendadak harus diganti. 

Idealnya, kamu bisa mulai dengan menyisihkan sedikit demi sedikit dari keuntungan untuk membentuk dana darurat ini. Gak perlu langsung besar kok, yang penting konsisten. Targetnya bisa sekitar satu sampai tiga bulan biaya operasional usaha. Setelah punya dana darurat ini, kamu jadi lebih siap menghadapi situasi genting tanpa perlu panik. Semua terkendali, deh!

5. Gunakan keuntungan untuk investasi atau diversifikasi

ilustrasi usaha sampingan (pexels.com/RonLach)

Kalau usahamu sudah mulai stabil dan untungnya rutin, ini saatnya mikir lebih jauh lagi, yaitu mau dibawa ke mana usahamu ke depannya? Daripada semua keuntungan dihabiskan untuk konsumsi, lebih baik alokasikan sebagian untuk investasi. Misalnya, kamu bisa beli alat kerja yang lebih canggih, ikut pelatihan supaya skill makin oke, atau bahkan mulai cari peluang baru yang bisa menambah pemasukan gitu.

Selain itu, kamu juga bisa mulai memikirkan diversifikasi usaha. Jangan cuma bergantung pada satu jenis produk atau layanan saja, karena pasar bisa berubah sewaktu-waktu. Dengan punya beberapa sumber pendapatan, kamu jadi lebih aman secara finansial. Intinya tuh, manfaatkan momen ketika usahamu lagi bagus untuk memperkuat pondasi dan memperluas peluang.

Memulai usaha sampingan tuh memang butuh keberanian, tapi mempertahankannya juga perlu strategi, terutama dalam hal keuangan. Jangan tunggu usahamu besar dulu baru mikirin cara mengatur uangnya. Justru kebiasaan finansial yang baik sejak awal bisa jadi pondasi kokoh buat perkembangan bisnismu. Semoga artikel ini membantu kamu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team