5 Tips Membuat Nama Brand agar Jadi Top of Mind
Saat membangun brand sendiri, kamu tentu berharap bisa menguasai pasar dan menjadi top of mind di kalangan konsumen. Sebelum melangkah lebih jauh dengan strategi pemasaran, langkah awal yang harus kamu lakukan adalah menentukan nama brand yang akan menjadi identitas bisnismu.
Meskipun terlihat sederhana, proses ini memerlukan riset panjang dan mendalam. Pada prinsipnya, nama brand harus menarik dan mudah diingat oleh konsumen. Lalu, bagaimana cara menentukannya? Agar kamu memiliki gambaran, yuk simak tips berikut ini untuk membuat nama brand!
1. Selaras dengan nilai bisnis
Nama brand harus mencerminkan nilai dan karakter bisnismu. Pastikan nama tersebut relevan dengan produk yang kamu tawarkan. Misalnya jika bisnismu fokus pada bahan-bahan alami, nama yang mengandung unsur alam akan terdengar menarik. Konsep ini diusung beberapa brand, seperti Nature Republic dan Sensatia Botanica, brand kecantikan yang menggunakan bahan natural.
Karena itu, coba pikirkan fitur yang ingin ditonjolkan dari produkmu. Apakah bahan baku yang digunakan, fungsi dari produknya, atau keunggulan unik lain yang mungkin tak dimiliki kompetitor. Sebagai contoh, nama "EcoBag" langsung memberikan gambaran bahwa brand tersebut menjual tas yang ramah lingkungan.
2. Mudah diingat dan diucapkan
Sebagai owner, wajar bila kamu ingin nama brand yang menarik. Mungkin kamu menggunakan bahasa negara tertentu yang terdengar keren. Namun, ada aspek penting lain yang perlu diperhatikan: nama merek harus mudah diucapkan dan diingat oleh konsumen.
Cobalah untuk melihat dari sudut pandang konsumen. Kalau nama yang dipilih rumit dan sulit diucapkan, apakah mereka bisa mengingatnya dengan mudah? Alih-alih jadi top of mind, nama brand yang terlalu rumit bisa cepat dilupakan dalam beberapa detik. Karena itu, lebih baik gunakan nama yang singkat, jelas, dan tetap menarik.
3. Unik dan berbeda dari kompetitor
Sebuah nama brand yang unik dan berbeda akan lebih mudah menonjol di antara para kompetitor. Pastikan untuk melakukan riset agar nama yang kamu pilih tidak mirip atau terdengar seperti brand lain, terutama yang berada di industri yang sama.
Kamu bisa melakukannya dengan memeriksa di Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI). Memilih nama yang berbeda juga membantu menghindarkanmu dari masalah hukum, seperti tuduhan plagiat yang dapat mengakibatkan denda besar. Selain itu, segera daftarkan merek dagangmu agar tidak ditiru oleh brand lain.
4. Pertimbangkan aspek internasional
Bermimpi memang harus setinggi mungkin. Tidak ada salahnya bercita-cita membawa brand kamu go international. Untuk mewujudkan hal ini, kamu bisa mulai menyiapkannya dari sekarang. Salah satu caranya dengan mempertimbangkan arti dan konotasi nama brand dalam bahasa lain.
Nama yang mungkin terdengar baik dalam satu bahasa bisa memiliki arti yang berbeda atau bahkan negatif dalam bahasa lain. Pastikan nama brand kamu memiliki makna positif dan tidak menyinggung di berbagai kultur dan bahasa agar mudah diterima semua kalangan.
5. Uji dan evaluasi nama brand
Sebelum memutuskan nama brand, lakukan uji coba dengan target audiensmu. Tanyakan pendapat mereka tentang nama tersebut dan periksa apakah nama itu dapat diterima dan diingat dengan baik.
Kamu bisa melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan target audiens untuk mengumpulkan feedback dan insight berharga dari calon konsumen. Bersikaplah terbuka terhadap masukan yang muncul dan kembali evaluasi jika nama brand perlu diperbaiki.
Dengan mengikuti tips ini, kamu dapat menciptakan nama brand yang tidak hanya menarik tetapi juga efektif dalam membangun identitas yang kuat dan meninggalkan kesan yang mendalam di benak konsumen. Ingat, nama brand yang tepat akan menjadi aset berharga dalam perjalanan bisnismu untuk mencapai kesuksesan.
