Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Bekal Penting Sebelum Terjun ke Dunia Bisnis Tanaman Hias, Catat!

ilustrasi beragam tanaman hias (unsplash.com/feeypflanzen)
Intinya sih...
  • Pengetahuan mendalam tentang tanaman hias, termasuk cara perawatan dan pembibitan.
  • Modal dan keuangan yang cukup untuk membeli bibit, media tanam, dan perlengkapan.
  • Lokasi tanaman hias yang ideal dengan akses cahaya matahari dan suhu yang tepat.

Mengoleksi tanaman hias jadi salah satu hobi sebagian besar orang. Merawat dan memelihara tanaman hias memunculkan rasa kepuasan, apalagi saat menyaksikan tanaman hias yang dirawat berbunga, tumbuh hijau, dan sehat. Memelihara tanaman hias juga bukan sekadar estetika, tetapi juga menyediakan terapi visual bagi pemiliknya.

Banyaknya orang yang mengoleksi tanaman hias di halaman rumah membuat permintaan pasar terhadap tanaman hias terus melonjak naik. Hal ini bisa kamu manfaatkan menjadi ladang cuan dengan terjun ke dunia bisnis tanaman hias. Kamu bisa mendapatkan banyak keuntungan dari penjualan bibit, bunga, media tanam, atau bahkan konsultasi. Namun, kamu perlu mengetahui bekal-bekal penting berikut sebelum terjun ke bisnis tanaman hias.

1. Pengetahuan mendalam tentang tanaman hias

ilustrasi merawat tanaman (freepik.com/jcomp)

Pengetahuan tentang tanaman hias jadi bekal paling dasar untuk memulai bisnis tanaman hias. Kamu perlu memahami seluk beluk tentang tanaman hias. Mulai dari jenis, cara perawatan, pembibitan, hingga mengatasi hama.

Pengetahuan ini sangat penting, terutama untuk memastikan tanaman hias tetap sehat sebelum dijual ke tangan pembeli. Semakin banyak kamu menguasai seluk beluk tanaman hias, maka semakin mudah menghasilkan produk tanaman hias yang berkualitas. Sekaligus mendapatkan kepercayaan dari pelanggan.

2. Modal dan keuangan yang cukup

ilustrasi bisnis tanaman hias (pexels.com/tima-miroshnichenko)

Setiap bisnis membutuhkan modal yang cukup untuk kelancaran usaha. Termasuk bisnis tanaman hias, kamu membutuhkan modal untuk membeli bibit, media tanam, perlengkapan, hingga infrastruktur lokasi tanaman hias.

Menghitung modal adalah langkah paling krusial. Kamu perlu perencanaan finansial yang matang untuk menghitung seluruh kebutuhan mendirikan budidaya tanaman hias. Buatlah daftar kebutuhan awal dan dasar terlebih dahulu, seperti bangunan greenhouse, pipa, stok awal tanaman, hingga peralatan-peralatan yang dibutuhkan.

Setelah itu lakukan riset harga untuk tiap item, misalnya dengan mengunjungi toko pertanian dan riset pemasok. Jangan lupa untuk membandingkan tiap harga. Baru setelah itu, kamu bisa menjumlahkan total semua barang dan item yang kamu butuhkan.

Dan hal yang gak kalah krusial adalah sumber modal. Baik itu dari tabungan, pinjaman, hingga investasi, pastikan kamu menghitung dengan cermat dan sesuaikan dengan budget yang kamu punya.

3. Lokasi tanaman hias yang ideal

ilustrasi bertani tanaman hias (pexels.com/orlovamaria)

Pastikan kamu sudah memiliki lokasi atau lahan untuk budidaya tanaman hias. Lokasi ini adalah ruang kerjamu untuk memantau perubahan dan pertumbuhan tanaman hias. Tempat yang paling ideal untuk tanaman hias tumbuh adalah akses cahaya matahari, suhu, kelembapan, irigasi, dan sirkulasi udara yang memadai.

Selain lokasi budidaya tanaman hias yang ideal, jangan lupa atur tata letak tanaman hias dengan rapi. Hal ini bertujuan untuk menarik pelanggan saat berbelanja langsung ke lokasimu. Menata tanaman hias sesuai dengan jenis dan kebutuhannya bertujuan agar sistem operasional lancar.

4. Mencari jaringan pemasok dan distributor

ilustrasi membawa bibit tanaman (pexels.com/greta-hoffman)

Jaringan pemasok sangat penting untuk keberlanjutan bisnis tanaman hias. Misalnya pemasok bibit tanaman, media tanam, pot, hingga produk perawatan tanaman. Pemasok bibit tanaman dan media tanam jadi hal yang paling penting, karena ini adalah produk utama yang kamu jual. Pastikan kamu memilih pemasok dari petani langsung dengan varietas bunga yang beragam.

Selain pemasok, pihak lain yang juga penting diajak kerja sama adalah distributor. Peran distributor sangat penting untuk memperluas jangkauan pasar dan menyalurkan produk dari produsen ke konsumen.

Bergabung ke dalam komunitas yang berkaitan dengan tanaman hias adalah strategi terbaik untuk menemukan jaringan pemasok dan distributor terpercaya. Dari komunitas tersebut kamu bisa mendapatkan calon pembeli bahkan mitra bisnis.

5. Strategi pemasaran yang efektif

ilustrasi mendemonstrasikan tanaman hias (pexels.com/sasha-kim)

Untuk menarik pelanggan dan meningkatkan penjualan dibutuhkan strategi pemasaran yang efektif. Membuka toko fisik saja gak akan cukup untuk meningkatkan penjualan di era digital saat ini. Manfaatkan media sosial dan online untuk memasarkan produk tanaman hias.

Menjual tanaman hias melalui e-commerce atau situs belanja daring juga ampuh untuk memperluas pemasaran. Kamu gak hanya mendapatkan konsumen lokal tetapi juga bisa menjangkau pelanggan dari seluruh Indonesia.

Optimalkan keberadaan sosial media dan e-commerce. Buatlah konten yang menarik dan memberikan informasi akurat tentang tanaman hias yang kamu jual. Berkolaborasilah dengan influencer atau para kreator yang menggeluti tanaman hias.

6. Selalu update tentang tren tanaman hias

ilustrasi merawat tanaman hias (freepik.com/freepik)

Seperti bidang makanan dan fashion, dunia tanaman juga sangatlah dinamis. Tren tanaman hias bisa berubah seiring waktu. Bagi pebisnis tanaman hias mengikuti tren tanaman hias bukanlah FOMO, tetapi menyediakan stok produk untuk para pelanggan yang menggemari tanaman hias.

Dengan selalu aktif dan update terhadap tren tanaman hias, kamu bisa menjaga tokomu terus didatangi pelanggan. Hal ini sangat menguntungkan untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan sekaligus meningkatkan pendapatan.

Kunci agar gak ketinggalan tren tanaman hias, maka kamu harus selalu update di media sosial dan aktif di komunitas tanaman hias. Perhatikan juga gaya hidup, desain interior, dan arsitektur lanskap terkini. Bidang-bidang tersebut membutuhkan tanaman hias sebagai dekorasi.

7. Bangun branding yang unik

ilustrasi menyiram tanaman hias (pexels.com/gustavo-fring)

Branding adalah wajah dari toko atau bisnis yang kamu bangun, pondasi bisnis, sekaligus pembeda antara produkmu dengan kompetitor. Tentukan niche tanaman hias yang akan kamu jual, misalnya tanaman hias indoor, bunga-bungaan, atau jenis sukulen. Niche akan membantumu menemukan target pasar yang tepat.

Membangun branding yang unik akan jadi identitas yang menonjol serta mudah diingat atau dikenali oleh pelanggan. Jangan hanya terfokus pada logo dan visual, sertakan juga nilai atau value pada jenama yang kamu buat. Misalnya edukasi, inspirasi, atau bahkan mengaitkan dengan gaya hidup ramah lingkungan.

Selain menyiapkan berbagai bekal untuk membuka bisnis tanaman hias, pertimbangkan juga untuk menjual berbagai produk pendukung. Diversifikasi produk seperti starter kit tanaman hias untuk pemula adalah strategi untuk memperbesar peluang penjualan. Jangan lupa untuk terus konsisten, karena membuka bisnis memerlukan komitmen dan kesabaran.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us