Tren frugal living tengah menjamur di kalangan masyarakat Indonesia, terutama generasi muda. Fenomena ini mengajak orang untuk hidup hemat, lebih bijak dalam mengelola pengeluaran, dan fokus pada kebutuhan utama. Di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif, banyak orang mencari cara bertahan secara finansial dengan mengadopsi gaya hidup minimalis.
Namun, seiring meningkatnya popularitas frugal living, muncul pertanyaan: bagaimana dampaknya terhadap perekonomian negara? Apakah penghematan individu turut memperlambat pertumbuhan ekonomi, atau justru memberi efek positif jangka panjang?
Artikel ini akan mengupas berbagai sisi tren frugal living dan pengaruhnya terhadap perekonomian Indonesia.