Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDNTimes/Holy Kartika
IDNTimes/Holy Kartika

Jakarta, IDN Times - Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia menyiapkan sejumlah program unggulan di 2022 dalam rangka meningkatkan ekonomi Indonesia dari berbagai sektor. Total ada 9 program unggulan yang akan dijalankan KADIN.

Beberapa sektor yang yang menjadi target pembenahan KADIN yaitu sektor pendidikan, kesehatan, perikanan dan kelautan, hingga pariwisata. Selain bekerjasama dengan pemerintah Indonesia, KADIN juga bekerjasama dengan pengusaha swasta, UMKM, hingga organisasi dan pemerintah Jerman.

1. Net zero hub

Melalui program ini, KADIN mengajak seluruh sektor swasta baik perusahaan maupun Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk bersama-sama mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia menargetkan penurunan emisi GRK  sebesar 29 persen dalam kurun 2020-2030 sesuai dengan Paris Agreement  2015 lalu yang kemudian diratifikasi melalui UU No 16/2016.

Program ini diharapkan dapat menjadi wadah bersama untuk melakukan sharing inside, sharing information, sharing  knowledge, sharing resources, dan sharing tools seluruh sektor swasta.

2. Digitalisasi ekonomi

KADIN Indonesia menjalin kemitraan dengan startup digital dan membangun innovation hub bagi UMKM lewat pelatihan digitalisasi sebagai upaya mendukung pemerintah dalam pengembangan ekonomi digital. Program ini juga berupaya mendorong adopsi industri 4.0.

Transformasi digital pada 2025 diperkirakan bisa menyerap lebih dari 50 juta pekerja dan mendorong pertumbuhan produktivitas tenaga kerja lebih dari 35 miliar dolar AS.

Saat ini, UMKM punya kontribusi penting dalam perekonomian nasional dengan menyumbang 60 persen dari nilai Gross Domestic Product (GDP) atau Produk Domestik Bruto dan menyediakan lapangan kerja sebanyak 97 persen.

3. Pendidikan vokasi

Program pendidikan vokasi merupakan program kerjasama antara KADIN Indonesia dengan Pemerintah Indonesia dan pemerintah Jerman serta Gesellschaft für Internationale (GIZ) untuk memperbaiki sistem Technical and Vocational Education and Training (TVET) yang akan membantu pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terutama di sektor perindustrian Indonesia.

4. Sustainability (carbon trading, SDG/ESG, ecotourism)

Rencana penerapan perdagangan karbon di Indonesia diharapkan bisa menjadi peluang usaha bagi para pengusaha. Perdagangan karbon di Indonesia diperkirakan dapat mencapai 300 miliar dolar AS atau sekitar Rp4,2 triliun  (kurs Rp14.300 per dolar AS) per tahun.

Nilai tersebut berasal dari sejumlah  faktor seperti kegiatan menanam kembali hutan yang gundul,  penggunaan energi baru terbarukan (EBT), peralatan rumah tangga, hingga pembuangan limbah.

Disamping itu, penerapan  Environment, Social, and Good Governance (ESG) pun tengah didorong. Hal itu dilakukan lewat upaya dekarbonisasi usaha dan peningkatan investasi di sektor usaha yang ramah lingkungan.

Saat ini pemerintah dan pelaku usaha juga sedang dalam tahap pengembangan ecotourism yang nantinya pariwisata tidak lagi hanya berfokus mengejar angka wisatawan di Indonesia, tapi lebih fokus pada usaha mendorong pariwisata berkelanjutan.

5. Ekonomi biru

Roadmap pengembangan blue economy di Indonesia diharapkan akan menjadi pedoman untuk menetapkan sektor ekonomi biru yang tepat dan berkelanjutan serta dapat memberikan manfaat  bagi pertumbuhan berbagai sektor perikanan dan kelautan.

Selain itu, melalui blue economy KADIN juga mengharapkan terjadinya pertumbuhan ekonomi wilayah dan nasional, penyerapan tenaga kerja, peningkatan devisa negara, serta  peningkatan penerimaan pajak negara.

6. Omnibus law, cipta kerja, dan HPP

Melalui Omnibus law, Cipta Kerja, dan HPP, KADIN Indonesia mendukung penuh upaya pemerintah untuk membantu masyarakat mewujudkan sistem perpajakan yang adil, sehat, akuntabel, dan sederhana serta bisa efektif mendongkrak investasi Indonesia. Hal ini penting karena akan berdampak terhadap penyerapan tenaga kerja yang juga akan meningkatkan konsumsi rumah tangga.

Selain itu, Sinkronisasi perizinan di pusat hingga daerah penting untuk mendorong Ease of Doing Business (EoDB) atau indeks kemudahan berbisnis.

7. Kesehatan

Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan serta aturan Tingkat  Kandungan Dalam Negeri (TKDN), diharapkan bisa mendorong industri kesehatan dalam negeri untuk lebih agresif membangun kapasitas dalam memproduksi alat kesehatan dalam negeri.

8. Ibu kota negara (IKN)

Pemindahan IKN diharapkan dapat menjadi pengganti pusat ekonomi baru Indonesia dengan penerimaan Produk Domestik Bruto (PDB) senilai 180 miliar dolar AS lewat penciptaan 3 juta lapangan kerja baru.

Pemindahan IKN juga diharapkan dapat mendorong pemerataan ekonomi dan peningkatan perdagangan ke daerah lain minimal 50 persen, membangkitkan gairah pelaku usaha di daerah, dan reformasi struktural, termasuk penerapan Environmental Social and Governance (ESG) guna mewujudkan ekonomi hijau.

9. KADIN cipta

KADIN CIPTA merupakan aplikasi yang akan rilis secara eksklusif bagi anggota KADIN. Aplikasi ini merupakan upaya KADIN untuk bertransformasi ke dunia digital.

Nantinya aplikasi ini akan terhubung dengan Online Single Submission (OSS) reformasi platform, database, serta perpustakaan digital KADIN.

Editorial Team