Jakarta, IDN Times - Direktur Center of Economics and Law Studies (CELIOS), Bhima Yudhistira meminta pemerintah menindak tegas para calo pencairan atau klaim Jaminan Hari Tua (JHT). Para calo tersebut mengenakan tarif tinggi untuk proses klaim JHT, sehingga dinilai merugikan peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Dalam hal ini, Bhima menyoroti kegiatan para calo klaim JHT yang memanfaatkan waktu sebelum berlakunya aturan baru terkait JHT ditahan sampai usia 56 tahun.
Para calo mempromosikan bisnisnya agar para peserta BPJS Ketenagakerjaan tertarik melakukan klaim JHT dengan jasa mereka, sebelum Permenaker nomor 2 tahun 2022 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pembayaran Program JHT berlaku sekitar 3 bulan lagi, atau tepatnya pada 4 Mei 2022 mendatang.
"Calo-calo ini tentunya kan merugikan para peserta BPJS. Sehingga calo-calo ini harusnya diproses secara hukum. Jadi apabila ditemukan calo baik di internal BPJS maupun di luar sistem BPJS atau karyawan BPJS, harusnya diberikan sanksi yang sangat berat, sehingga tidak ada lagi praktik pencaloan dalam pencairan BPJS, khususnya JHT ini," kata Bhima kepada IDN Times, Jumat (18/2/2022).