5 Perbedaan Ekonomi Positif dan Normatif, Apa Saja? 

Ekonom menggunakannya untuk menyelesaikan masalah usaha

Jakarta, IDN Times - Untuk memahami ilmu ekonomi yang lebih advance, perlu dilakukan pemahaman terhadap ilmu dasarnya, yaitu ekonomi positif dan normatif. Kedua ilmu ini digunakan pelaku ekonomi dalam membahas dan menyelesaikan masalah usaha atau perekonomian.

Baik ekonomi positif maupun normatif memiliki definisi tersendiri. Ekonomi positif adalah studi ekonomi berdasarkan analisis fakta dan obyektif. Pendekatan ini banyak diaplikasikan oleh sebagian besar ekonom dengan menggunakan informasi historis dan kondisi saat ini sebagai dasar pernyataan apapun tentang masa depan. Sebaliknya normatif, pendekatan ini menggunakan penilaian normatif dan bersifat subjektif.

Dari definisi tersebut tampak perbedaan antara ekonomi positif dan normatif. Perbedaan lain juga terlihat dari beberapa hal berikut ini. 

Baca Juga: Lolos dari Resesi, Ekonomi RI Diprediksi Tumbuh 3,7-4,5 Persen di 2021

1. Validasi Pernyataan berbeda

5 Perbedaan Ekonomi Positif dan Normatif, Apa Saja? Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Dalam ekonomi positif, pernyataan atau analisis ekonomi bersifat fakta dalam dunia ekonomi yang sedang dan atau akan terjadi. Jadi, data yang disajikan dapat diverifikasi dengan valid. 

Lain halnya dengan ekonomi normatif, pendekatan ini merupakan analisis ekonomi yang bertumpu pada norma dan tidak mengedepankan fakta, melainkan realita ideal yang seharusnya terjadi untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat luas.

2. Objek yang menjadi kajian berbeda

5 Perbedaan Ekonomi Positif dan Normatif, Apa Saja? Ilustrasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Ekonomi positif menggunakan hubungan sebab akibat dalam perekonomian, di imana sebab tersebut mengakibatkan terjadinya suatu hal secara nyata. 

Sementara itu, ekonomi normatif memberikan penjabaran mengenai nilai, norma dan etika dalam perekonomian. Pendekatan ini biasanya menyelesaikan masalah dengan debat ideal guna menghasilkan rekomendasi kebijakan terbaik.

3. Perspektif pernyataan berbeda

5 Perbedaan Ekonomi Positif dan Normatif, Apa Saja? (Ilustrasi pertumbuhan ekonomi) IDN Times/Arief Rahmat

Hal ini terkait dengan definisi dari keduanya. Pada ekonomi positif, perspektif yang diarahkan bersifat objektif, yang mana terdapat bukti empiris dimana kebenaran pernyataan dapat langsung dibuktikan. 

Sedangkan pada ekonomi normatif, perspektifnya bersifat subjektif, lebih sulit dibuktikan karena fakta belum dapat diverifikasi.

4. Tujuan yang ingin dicapai tidak sama

5 Perbedaan Ekonomi Positif dan Normatif, Apa Saja? Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Dalam ekonomi positif, suatu kondisi dipaparkan secara faktual dan empiris. Sedangkan pada ekonomi normatif, lebih mengarah pada perencanaan guna mewujudkan perekonomian yang dianggap ideal. Kondisi yang ideal tentu bisa berbeda berdasarkan individu atau kelompok yang menyampaikan gagasan ekonomi tersebut.

5. Memberi pengaruh yang beda

5 Perbedaan Ekonomi Positif dan Normatif, Apa Saja? Ilustrasi Penurunan Harga Saham/Bearish (IDN Times/Arief Rahmat)

Perbedaan ekonomi positif dan normatif yang terakhir adalah tidak adanya pengaruh ekonomi positif terhadap ekonomi normatif karena penyampaian data ekonomi dilakukan secara nyata. 

Disisi lain, ekonomi normatif dapat berubah bentuk dan tujuannya berdasarkan data dari ekonomi positif karena data ekonomi yang ada hanya berdasarkan kondisi ideal yang tidak nyata.

Baca Juga: Mengenal Bea Cukai: Fungsi, Pengertian dan Tugasnya

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya