Traveloka Masuk Daftar ‘Best Workplace for Innovators’ Fast Company
Suasana Traveloka Campus di BSD, Tangerang Selatan, Banten. Traveloka diakui oleh Fast Company, media berbasis di AS, sebagai “Best Workplace for Innovators” karena telah menunjukkan komitmen besar dalam mendukung terciptanya inovasi dalam lingkungan kerja. (Credit Foto: Traveloka)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perusahaan lifestyle superapp Asia Tenggara, Traveloka, masuk dalam daftar Best Workplace for Innovators 2021 yang dirilis Fast Company. Penghargaan ini diberikan kepada lebih dari 100 perusahaan dari sekitar 1.500 aplikasi yang diterima dari seluruh dunia.
Penghargaan ini merupakan pengakuan yang diberikan kepada perusahaan dan organisasi untuk menunjukkan komitmen besar dalam mendukung terciptanya inovasi di berbagai level.
Lalu, apa yang membuat Traveloka terpilih dalam kategori Internasional Best Workplace for Innovators ini? Simak yang berikut ini.
Baca Juga: Tips dan Trik Diterima Bekerja di Traveloka, Bocoran Langsung dari CPO
1. Mampu mempertahankan kinerja perusahaan di tengah banyaknya tantangan
Traveloka Lounge di Java Jazz 2019. (IDN Times/Santi Dewi)Pemimpin Redaksi Fast Company Stephanie Mehta mengatakan Traveloka terpilih menjadi salah satunya karena para pemimpin dan tim dari perusahaan ini mampu menciptakan budaya inovasi dan mempertahankannya, bahkan saat bekerja jarak jauh diperpanjang hingga 2021.
Dia mengatakan daftar terbaru Tempat Kerja Terbaik bagi Inovator ini memberi penghargaan kepada perusahaan-perusahaan yang menemukan cara untuk berkolaborasi dan berinovasi di tengah tantangan-tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi dan memastikan bahwa kesejahteraan karyawan tetap menjadi fokus utama
"Untuk pertama kalinya, Best Workplace for Innovators versi Fast Company tahun ini juga memberikan penghargaan kepada organisasi-organisasi luar biasa di enam kategori berbeda," kata dia pada Kamis (5/8/2021).
2. Berupaya menghadirkan berbagai solusi untuk gaya hidup masyarakat
Editor’s picks
Suasana Traveloka Campus di BSD, Tangerang Selatan, Banten. Traveloka diakui oleh Fast Company, media berbasis di AS, sebagai “Best Workplace for Innovators” karena telah menunjukkan komitmen besar dalam mendukung terciptanya inovasi dalam lingkungan kerja. (Credit Foto: Traveloka)CEO dan Co-Founder Traveloka Ferry Unardi mengatakan sejak didirikan sembilan tahun lalu, Traveloka telah tumbuh menjadi lifestyle superapp dengan menawarkan layanan perjalanan yang komprehensif.
"Mulai dari transportasi hingga akomodasi, atraksi hingga kuliner, berbagai pilihan pembayaran, serta produk asuransi dan layanan keuangan lainnya," ujarnya.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan gaya hidup masyarakat ini, Traveloka mengandalkan para tim engineer dan juga data scientist untuk membantu mendorong inovasi berkelanjutan untuk mengadaptasi layanan Traveloka agar sesuai dengan preferensi pembelian dan karakteristik unik pengguna di wilayah Asia Tenggara.
“Di tengah pertumbuhan bisnis yang sangat baik, kami terus mendorong tumbuhnya inovasi-inovasi baru yang memungkinkan pengguna untuk mengakses layanan gaya hidup di manapun dan kapanpun mereka butuhkan,” ungkap Ferry.
Baca Juga: Traveloka Tunjuk JPMorgan untuk Bantu IPO di Bursa AS
3. Berusaha melahirkan inovasi ditengah pandemik
Suasana Traveloka Campus di BSD, Tangerang Selatan, Banten. Traveloka diakui oleh Fast Company, media berbasis di AS, sebagai “Best Workplace for Innovators” karena telah menunjukkan komitmen besar dalam mendukung terciptanya inovasi dalam lingkungan kerja. (Credit Foto: Traveloka)Pandemik membuat beberapa perusahaan, termasuk Traveloka harus melakukan adaptasi dan inovasi untuk tetap menjalankan operasional perusahaan. Ferry mengatakan pandemik telah mengubah cara Traveloka dalam menjalankan operasional perusahaan. Inovasi, ujarnya, menjadi strategi bisnis selain juga landasan budaya bagi mereka.
"Ini menantang kami untuk melahirkan inovasi dan mencoba ide-ide baru serta merespons berbagai perubahan tren dan perilaku konsumen yang terjadi akibat pandemi,” ujarnya.
Berita Terkini Lainnya
