Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Airlangga Pastikan Indonesia Tak Ekspor Bijih Mineral ke AS

Kapal peti kemas Hyundai Merchant Marine (HMM) asal Korea Selatan mengangkut barang ekspor (pexels.com/Wolfgang Weiser)
Intinya sih...
  • Airlangga Hartarto menegaskan Indonesia tidak akan ekspor bijih mineral mentah ke AS
  • Indonesia tidak akan menghapus pembatasan ekspor terhadap komoditas mineral kritis ke AS
  • Mineral kritis memiliki peranan penting bagi perekonomian dan sistem pertahanan negara

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan kesepakatan dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) terkait mineral kritis akan tetap mengikuti aturan yang berlaku di Indonesia. Dengan demikian, pemerintah akan tetap melarang ekspor mineral mentah termasuk ke AS.

“(Ekspor dalam bentuk ore atau tetap?) Processed mineral,” kata Airlangga di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (23/7/2025).

1. Bantah bakal hapus pembatasan ekspor terhadap komoditas mineral kritis

WhatsApp Image 2025-07-01 at 18.53.51.jpeg
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (IDN Times/Triyan)

Airlangga juga membantah dengan tegas bahwa Indonesia akan menghapus pembatasan ekspor terhadap berbagai komoditas industri ke Amerika Serikat, termasuk di dalamnya mineral-mineral yang tergolong kritis.

Seluruh kebijakan yang menyangkut ekspor tetap akan merujuk pada peraturan dan kepentingan nasional yang berlaku saat ini, serta memastikan bahwa tidak ada satu pun ketentuan dalam kesepakatan yang secara eksplisit atau implisit menghapuskan pembatasan tersebut.

“Enggak, di dalam detailnya tidak ada yang dihapuskan,” ujarnya.

2. Dalam dokumen kerangka kerja tertulis, Indonesia akan hapus ekspor sejumlah komoditas industri ke AS

Rincian proposal RI ke Amerika.png
Donald Trump (Dok. White House)

Bila mengacu pada dokumen kerangka kerja untuk merundingkan Perjanjian Perdagangan Timbal Balik (Agreement on Reciprocal Trade), terdapat poin yang menyebutkan Indonesia akan menghapus pembatasan ekspor sejumlah komoditas industri ke AS, termasuk mineral kritis.

Presiden AS, Donald Trump menyatakan bahwa Indonesia akan memasok mineral kritis ke AS. Mineral kritis yang dimaksud antara lain nikel, tembaga, dan bahan baku penting lainnya yang menjadi komponen vital dalam teknologi modern serta transisi energi hijau.

“Indonesia akan memasok Amerika Serikat dengan mineral kritis mereka yang berharga,” ujar Trump melalui unggahan di media sosial Truth.

3. Mineral kritis memiliki peranan penting bagi perekonomian

WhatsApp Image 20241003 at 154925.jpeg
Ilutrasi tambang batu bara. (Dok. Kementerian ESDM)

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, juga menegaskan pengiriman tembaga ke AS nantinya tidak akan dilakukan dalam bentuk bahan mentah, melainkan hasil dari proses hilirisasi Bahlil menegaskan seluruh proses negosiasi tetap harus mengikuti regulasi yang berlaku di dalam negeri.

“Dalam negosiasi itu, aturan-aturan yang berlaku di dalam negeri tetap diterapkan. Jadi, andaikan pun ada yang harus kita kirim, seperti tembaga, saya pastikan itu sudah melalui proses. Tapi, sepengetahuan saya, semuanya tetap dalam kerangka aturan yang berlaku di negara kita,” kata Bahlil di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (18/7/2025).

Mineral kritis adalah jenis mineral yang memiliki peran strategis dan vital dalam mendukung perekonomian nasional serta sistem pertahanan dan keamanan negara, karena sifatnya yang rentan terhadap gangguan pasokan serta belum adanya pengganti yang sepadan secara teknis maupun ekonomis, sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 296.K/MB.01/MEM.B/2023 tentang Penetapan Jenis Komoditas yang Tergolong dalam Klasifikasi Mineral Kritis.

Dalam ketentuan ini ditetapkan 47 jenis komoditas berdasarkan pertimbangan manfaatnya bagi industri strategis, nilai kepentingannya dalam sistem pertahanan nasional, ketahanan pasokan, risiko terhadap kelangkaan, serta keterbatasan alternatif pengganti yang layak, di mana beberapa di antaranya mencakup aluminium dari tambang bauksit, antimoni dari tambang antimoni, barium dari tambang barit, dan berilium dari tambang berilium yang semuanya memegang peranan penting dalam menunjang rantai pasok industri teknologi tinggi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us