Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi diskusi (Pexels.com/Mikhail Nilov)
ilustrasi diskusi (Pexels.com/Mikhail Nilov)

Intinya sih...

  • Digital marketing tetap konsisten dan dibutuhkan karena menjangkau orang lewat media digital, bisa menyesuaikan gaya dengan perubahan tren, dan membangun koneksi dengan audiens.

  • Fleksibel dan adaptif terhadap tren baru, digital marketing bisa ganti strategi dalam hitungan jam dan bertahan di tengah gempuran tren baru.

  • Semuanya bisa diukur sehingga personalisasi lebih tepat sasaran, efisien, dan berdampak, membuat digital marketing tetap relevan selama data masih jadi bagian dari strategi bisnis.

Di zaman digital yang mutasinya kian cepat, banyak hal bisa jadi “cepat viral, cepat punah”. Tren berganti, algoritma berubah, platform naik-turun. Yang hari ini rame, bisa jadi besok basi. Tapi satu hal yang tetap konsisten dan gak pernah benar-benar hilang: digital marketing. Bahkan, bisa dibilang makin kuat dan makin dibutuhkan. Meskipun bentuk dan pendekatannya terus berevolusi, esensinya tetap sama: menjangkau orang lewat media digital.

Buat kamu yang tertarik di dunia konten, branding, atau bahkan bisnis online, penting banget buat paham kenapa digital marketing gak akan pernah benar-benar mati. Berikut ini beberapa alasannya yang perlu kamu tahu.

1. Selalu ada kebutuhan untuk menjangkau audiens secara efektif

Ilustrasi sedang bekerja (Pexels.com/Kindel Media)

Gak peduli zaman udah secanggih apa, selama masih ada produk atau layanan yang dijual, pasti butuh pemasaran. Dan karena sekarang sebagian besar orang menghabiskan waktu di dunia digital, maka digital marketing jadi jalan tercepat dan paling relevan untuk menjangkau mereka. Orang-orang scrolling berjam-jam di TikTok, cari rekomendasi di Google, atau buka-buka konten di Instagram. Di situlah peran digital marketing jadi sangat krusial.

Digital marketing bisa menyesuaikan gaya dan medianya dengan perubahan tren. Dari yang awalnya berbasis banner iklan, terus ke email marketing, lalu sekarang konten berbentuk video pendek, semua bisa diadaptasi. Tapi intinya tetap sama: membangun koneksi dengan audiens. Jadi meskipun platformnya berubah, kebutuhan untuk “nyampein pesan yang tepat ke orang yang tepat” tetap akan ada. Itulah kenapa digital marketing gak akan pernah benar-benar hilang.

2. Fleksibel dan bisa menyesuaikan diri dengan tren baru

Ilustrasi membaca (Pexels.com/Berna T.)

Salah satu kekuatan digital marketing adalah sifatnya yang fleksibel dan adaptif. Ketika tren video pendek muncul, digital marketing masuk lewat konten TikTok dan Reels. Ketika orang mulai jenuh sama iklan hard selling, muncullah soft selling lewat storytelling. Bahkan saat algoritma berubah, strategi digital marketing juga ikut menyesuaikan. Fleksibilitas inilah yang bikin digital marketing bisa bertahan di tengah gempuran tren baru.

Bandingkan sama pemasaran konvensional yang butuh waktu lama dan biaya besar buat ganti arah. Digital marketing bisa ganti strategi dalam hitungan jam. Misalnya, kamu lihat audiens gak terlalu engage di satu jenis konten, tinggal ubah tone-nya, formatnya, atau bahkan platformnya. Dunia digital itu cepat, dan digital marketing bisa mengimbangi kecepatan itu. Jadi meskipun tren datang dan pergi, digital marketing tetap bisa relevan karena gak kaku dan terus berevolusi.

3. Data jadi senjata, bukan cuma insting atau perasaan

Ilustrasi melakukan perencanaan (Pexels.com/fauxels)

Kalau zaman dulu pemasaran banyak bergantung pada “feeling” atau intuisi, digital marketing punya keunggulan: semuanya bisa diukur. Dari berapa banyak orang yang lihat, klik, beli, sampai retensi pelanggan, semuanya bisa dilacak. Ini yang bikin digital marketing punya nilai lebih. Kamu bisa tahu strategi mana yang berhasil, mana yang harus diperbaiki, dan semua itu berdasarkan data yang nyata.

Dengan adanya data, kamu bisa melakukan personalisasi yang lebih tepat sasaran. Bisa ngarahin iklan ke orang yang benar-benar butuh. Bisa bikin konten yang sesuai dengan kebiasaan audiens. Semua jadi lebih efisien dan berdampak. Selama data masih jadi bagian dari strategi bisnis, maka digital marketing tetap akan relevan. Karena dia bukan cuma soal konten yang menarik, tapi juga soal memahami perilaku manusia lewat angka-angka.

Tren boleh berubah, algoritma boleh jungkir balik, tapi digital marketing tetap punya tempatnya sendiri. Selama manusia masih butuh terhubung, produk masih butuh dikenalkan, dan data masih jadi dasar pengambilan keputusan, maka digital marketing gak akan pernah benar-benar mati. Justru, dia akan terus hidup dan berkembang menyesuaikan zaman. Jadi buat kamu yang berkecimpung di dunia ini, tenang aja, selama kamu mau belajar dan adaptif, peluangnya gak akan benar-benar hilang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorAgsa Tian