Ilustrasi melakukan perencanaan (Pexels.com/fauxels)
Kalau zaman dulu pemasaran banyak bergantung pada “feeling” atau intuisi, digital marketing punya keunggulan: semuanya bisa diukur. Dari berapa banyak orang yang lihat, klik, beli, sampai retensi pelanggan, semuanya bisa dilacak. Ini yang bikin digital marketing punya nilai lebih. Kamu bisa tahu strategi mana yang berhasil, mana yang harus diperbaiki, dan semua itu berdasarkan data yang nyata.
Dengan adanya data, kamu bisa melakukan personalisasi yang lebih tepat sasaran. Bisa ngarahin iklan ke orang yang benar-benar butuh. Bisa bikin konten yang sesuai dengan kebiasaan audiens. Semua jadi lebih efisien dan berdampak. Selama data masih jadi bagian dari strategi bisnis, maka digital marketing tetap akan relevan. Karena dia bukan cuma soal konten yang menarik, tapi juga soal memahami perilaku manusia lewat angka-angka.
Tren boleh berubah, algoritma boleh jungkir balik, tapi digital marketing tetap punya tempatnya sendiri. Selama manusia masih butuh terhubung, produk masih butuh dikenalkan, dan data masih jadi dasar pengambilan keputusan, maka digital marketing gak akan pernah benar-benar mati. Justru, dia akan terus hidup dan berkembang menyesuaikan zaman. Jadi buat kamu yang berkecimpung di dunia ini, tenang aja, selama kamu mau belajar dan adaptif, peluangnya gak akan benar-benar hilang.