Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Cara Bangun Personal Branding Lewat Digital Marketing, Praktikkan!

Ilustrasi merekam video (Pexels.com/Kampus Production)
Ilustrasi merekam video (Pexels.com/Kampus Production)
Intinya sih...
  • Personal branding penting di era digital
  • Tentukan niche dan tonjolkan keunikanmu
  • Maksimalkan media sosial & website pribadi
  • Gunakan storytelling biar audiens merasa dekat
  • Bangun kepercayaan dengan bukti nyata

Di era digital kayak sekarang, jadi jago di bidang tertentu aja gak cukup. Terutama buat kamu yang jadi freelancer, persaingan bukan main ketatnya. Nah, di sinilah personal branding berperan penting. Bukan cuma soal bikin logo atau desain feed Instagram yang estetik, tapi lebih dalam dari itu: bagaimana kamu dikenal, dipercaya, dan dipilih oleh calon klien.

Dengan digital marketing yang makin berkembang, kamu punya banyak cara buat memperkenalkan siapa dirimu dan kenapa kamu layak dipilih. Tapi tentu gak asal posting dan berharap viral. Ada strategi yang bisa kamu pakai biar personal branding kamu kuat, konsisten, dan bikin kamu dikenal sebagai expert di bidangmu. Yuk, intip empat caranya di bawah ini!

1. Tentukan niche dan tonjolkan keunikanmu

Ilustrasi membangun personal branding (Pexels.com/cottonbro studio)
Ilustrasi membangun personal branding (Pexels.com/cottonbro studio)

Langkah pertama dalam membangun personal branding adalah kenal siapa dirimu dan apa yang mau kamu tonjolkan. Misalnya kamu seorang copywriter, tapi apa bedanya kamu dengan copywriter lain? Mungkin kamu jago bikin caption yang emosional, atau suka nulis iklan dengan tone humoris. Nah, itulah yang harus kamu tunjukkan secara konsisten.

Tentukan niche yang kamu kuasai dan pastikan itu tercermin di semua platform digitalmu. Jangan takut terlihat “terlalu spesifik”, justru itu bikin kamu mudah diingat. Orang lebih gampang ingat “copywriter lucu yang suka bahas iklan-iklan jadul” daripada “freelancer all-rounder yang bisa semua.” Fokus dan keunikan adalah dua hal yang bikin kamu punya tempat sendiri di pasar.

2. Maksimalkan media sosial & website pribadi

Ilustrasi media sosial (Pexels.com/Tracy Le Blanc)
Ilustrasi media sosial (Pexels.com/Tracy Le Blanc)

Kalau kamu belum punya portofolio digital, sekarang saatnya bangun dari nol. Gak harus langsung punya website profesional, kamu bisa mulai dari media sosial. Pilih platform yang paling cocok sama audiensmu, misalnya Instagram buat desain visual, LinkedIn buat profesional, atau TikTok kalau kamu suka kasih edukasi dalam bentuk video pendek.

Posting secara konsisten hal-hal yang relevan dengan bidangmu. Bisa berupa hasil kerjaan, tips-tips ringan, behind the scene proses kerja, atau opini soal tren terbaru. Kalau kamu punya budget lebih, bikin website pribadi juga bisa jadi nilai plus. Di sanalah kamu bisa tampil lebih profesional, sekaligus jadi tempat kumpul semua portofoliomu. Ibarat rumah digital, website bikin kamu makin dipercaya.

3. Gunakan storytelling biar audiens merasa dekat

Ilustrasi beauty vlogger (Pexels.com/Anna Nekrashevich)
Ilustrasi beauty vlogger (Pexels.com/Anna Nekrashevich)

Orang bukan cuma tertarik sama jasa yang kamu tawarkan, tapi juga cerita di baliknya. Kenapa kamu memilih profesi ini? Apa tantangan terbesarmu? Gimana prosesmu berkembang dari dulu sampai sekarang? Cerita-cerita kayak gitu bikin kamu terlihat lebih manusiawi dan relatable. Dan ini yang bikin calon klien lebih nyaman bekerja sama dengan kamu.

Gunakan storytelling dalam caption, konten video, sampai bio di profilmu. Tampilkan sisi autentik, bukan cuma pencitraan. Misalnya kamu pernah ditolak puluhan klien sebelum dapat proyek pertama, ceritain itu. Justru sisi rapuh dan perjuanganmu bisa jadi kekuatan branding.

4. Bangun kepercayaan dengan bukti nyata

Ilustrasi sedang bekerja (Pexels.com/Kindel Media)
Ilustrasi sedang bekerja (Pexels.com/Kindel Media)

Personal branding gak akan lengkap tanpa bukti bahwa kamu memang bisa dipercaya. Di dunia digital, bukti ini bisa berupa testimoni klien, cuplikan hasil kerja, review positif, atau bahkan konten yang menunjukkan keahlianmu. Ini semacam “social proof” yang bikin calon klien yakin buat kerja bareng kamu.

Kamu juga bisa aktif di komunitas profesional atau kolaborasi bareng kreator lain untuk memperluas jaringan dan reputasi. Semakin sering kamu muncul di tempat yang relevan, semakin kuat brand kamu terbentuk. Jangan ragu juga untuk kasih insight gratis lewat konten, itu salah satu cara terbaik membangun reputasi sebagai expert.

Intinya, personal branding itu bukan soal pamer, tapi soal menyampaikan nilai dan keunikan diri dengan cara yang jujur dan konsisten. Buat kamu yang berkarier sebagai freelancer, ini investasi jangka panjang yang sangat berharga. Karena klien gak cuma cari orang yang bisa kerja, tapi juga orang yang bisa dipercaya, bisa diajak komunikasi, dan punya identitas yang jelas.

Jadi kalau kamu masih ragu mulai dari mana, ingat aja: branding kamu gak harus sempurna, yang penting tindakan nyata. Mulai dari apa yang kamu punya dan suka. Karena personal branding bukan soal siapa yang paling keren, tapi soal jadi versi paling otentik dari diri sendiri.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us