ilustrasi diskon (pexels.com/@belart84)
Satu kelemahan diskon adalah bahwa diskon melatih konsumen untuk mengharapkan adanya diskon lagi setelah melakukan pembelian. Harapan ini juga sering mencegah pembeli untuk membeli barang dengan harga normal, dan mendorong mereka untuk mencari diskon di tempat lain atau bahkan menunggu hingga adanya diskon untuk kemudian memutuskan untuk membeli.
Di industri e-commerce, harapan ini semakin nyata dengan adanya promosi gratis ongkos kirim. Sehingga banyak kosumen yang enggan berbelanja jika tidak ada promosi gratis ongkir.
Kesimpulannya, diskon memang sangat menggiurkan dan sayang untuk dilewatkan. Siapa sih yang tidak tertarik dengan diskon? Semua orang sepertinya akan tergiur jika ada diskon, apalagi perempuan. Right, girls?
Mengapa diskon bisa menarik perhatian konsumen? | Diskon memberikan kesan bahwa konsumen mendapatkan keuntungan lebih dengan harga lebih rendah. Otak manusia merespons potongan harga sebagai kesempatan langka, sehingga muncul dorongan kuat untuk segera membeli. |
Apa alasan psikologis konsumen mudah tergoda oleh diskon? | Saat melihat harga yang lebih murah, otak melepaskan hormon dopamin yang menimbulkan rasa senang. Efek emosional ini membuat seseorang sulit menolak tawaran meski produk tersebut tidak terlalu dibutuhkan. |
Bagaimana diskon memengaruhi keputusan pembelian? | Diskon menciptakan ilusi urgensi dan kelangkaan. Konsumen merasa jika tidak segera membeli, mereka akan kehilangan kesempatan. Hal ini membuat keputusan pembelian sering kali diambil tanpa pertimbangan matang. |
Apakah diskon selalu menguntungkan bagi konsumen? | Tidak selalu. Kadang harga asli dinaikkan terlebih dahulu sebelum diberi potongan, sehingga konsumen hanya merasa diuntungkan padahal selisih harga tidak besar. Karena itu, penting untuk tetap membandingkan harga di tempat lain. |
Apakah terlalu sering mengikuti diskon bisa berdampak buruk? | Ya, terlalu sering membeli karena diskon bisa memicu perilaku konsumtif dan boros. Dalam jangka panjang, hal ini dapat mengganggu stabilitas keuangan dan membuat seseorang kesulitan mengatur pengeluaran. |