Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Aliran Modal Asing Cabut Rp4,48 Triliun di Pekan Pertama Juni

ilustrasi modal usaha (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi modal usaha (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
Intinya sih...
  • Aliran modal asing keluar sebesar Rp4,48 triliun di pekan pertama Juni 2025.
  • Aliran modal asing yang keluar dari pasar keuangan Indonesia mencapai Rp19,31 triliun sepanjang tahun 2025.
  • Tingkat imbal hasil SBN tenor 10 tahun turun ke 6,78 persen pada Kamis (5/6/2025), sementara rupiah ditutup menguat ke Rp16.128 per dolar AS.

Jakarta, IDN Times – Bank Indonesia mencatat sebanyak Rp4,48 triliun modal asing keluar dari pasar keuangan Tanah Air selama periode 2–4 Juni 2025 atau hari kerja pekan ini. Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI), Ramdan Denny Prakoso, mengatakan investor asing banyak membeli Surat Berharga Negara (SBN). Namun, lebih banyak lagi yang menjual kepemilikan saham dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

“Berdasarkan data transaksi 2–4 Juni 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp4,48 triliun, terdiri atas jual neto sebesar Rp3,98 triliun di pasar saham dan Rp5,69 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp5,19 triliun di pasar SBN,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip Sabtu (7/6/2025).

1. Sepanjang tahun, aliran modal asing tercatat keluar Rp19,31 triliun

ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama).
ilustrasi uang (IDN Times/Aditya Pratama).

Sementara itu, selama tahun ini, atau dari 1 Januari hingga awal Juni 2025, aliran modal asing masih tercatat keluar dari pasar keuangan Indonesia sebesar Rp19,31 triliun.

Rinciannya, jual neto sebesar Rp46,47 triliun terjadi di pasar saham, jual neto sebesar Rp19,34 triliun di SRBI, dan beli neto sebesar Rp46,7 triliun di pasar SBN. Sejalan dengan perkembangan tersebut, premi credit default swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun tercatat sebesar 76,99 basis poin (bps) per 4 Juni, turun dibandingkan 78,12 bps pada 30 Mei.

2. Tingkat imbal hasil SBN tenor 10 tahun turun ke 6,78

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi turun. (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi turun. (IDN Times/Arief Rahmat)

Di sisi lain, tingkat imbal hasil (yield) SBN tenor 10 tahun tercatat turun ke 6,78 persen pada Kamis (5/6/2025), dari level 6,81 persen pada Rabu (4/6/2025). Sebagai perbandingan, imbal hasil US Treasury (UST) Note tenor 10 tahun berada di level 4,355 persen pada Rabu (4/6/2025).

Sementara itu, nilai tukar rupiah tercatat dibuka menguat ke posisi Rp16.250 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Kamis (5/6/2025), dari posisi Rp16.285 per dolar AS pada penutupan Rabu (4/6/2025).

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia,” kata Denny.

3. Sebelum libur panjang, rupiah ditutup menguat ke Rp16.128 per dolar AS

ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi rupiah menguat (IDN Times/Aditya Pratama)

Pergerakan nilai tukar atau kurs rupiah ditutup menguat pada akhir perdagangan, Kamis (5/6/2025). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah menguat ke level Rp16.284 per per dolar AS per dolar AS. Rupiah tercatat menguat 10,50 poin atau 0,06 persen dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Pengamat pasar uang Ariston, Tjendra, mengatakan penguatan rupiah ditopang oleh sinyal perlambatan ekonomi Amerika Serikat yang kembali muncul setelah data PMI sektor jasa Mei 2025 versi Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan kontraksi pertama dalam 11 bulan terakhir.

"Data PMI sektor jasa AS, pada Mei versi ISM menunjukkan kontraksi yang pertama dalam 11 bulan. Dampak negatif kebijakan tarif Trump sudah terasa di sektor jasa yang biasanya lebih solid dibandingkan sektor manufaktur," katanya kepada IDN Times, Kamis (5/6/2025).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us