Erick Thohir Temui Perwakilan Ooredoo di Qatar, Bahas Kolaborasi BUMN
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri BUMN Erick Thohir bertemu dengan perwakilan Ooredoo Qatar, yakni Regional Chief Executive Officer (CEO), Ahmad Abdulaziz A A Al Namea, dan Managing Director, Aziz Aluthman Fakhroo, di Qatar, Senin (22/4/2024).
Dia juga ditemani oleh Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Ridwan Hassan dalam kunjungannya.
“Kami berdiskusi tentang bagaimana perusahaan internasional bisa berkolaborasi dengan BUMN,” tulis Erick dalam caption postingan Instagram-nya yang diunggah Senin malam.
Pertemuan ini merupakan salah satu agenda Erick pada kunjungannya ke Doha, Qatar, dalam rangka mencari mitra kerja untuk sejumlah BUMN, terutama untuk PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
Baca Juga: Konflik Geopolitik Memanas, BUMN Pertahanan Dapat Cuan?
1. Diskusi bersama perwakilan Ooredoo Qatar untuk menciptakan keselarasan
Melalui caption Instagram-nya, Erick mengatakan bahwa diskusi ini dilakukan agar tercipta keselarasan demi pemerataan koneksi dan kualitas internet di Indonesia.
Dia juga menyertakan foto bersama dua perwakilan Ooredoo Qatar dan Ridwan Hassan dalam postingan tersebut.
BUMN sedang melakukan pembagian tugas untuk mencari calon investor internasional. Sebelumnya, Erick sempat mengatakan bahwa di saat yang sama, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko juga sedang melakukan kunjungan ke Eropa untuk mencari calon investor BSI.
Editor’s picks
Baca Juga: Ibu Kota Pindah, Erick Tawarkan 13 Aset BUMN di Monas ke Hong Kong
2. Erick meminta BUMN untuk berhati-hati dalam melakukan aksi korporasi saat ini
Mengingat kondisi dunia yang sedang di tengah gejolak geopolitik usai penyerangan Iran ke Israel, Erick sempat meminta BUMN untuk berhati-hati dalam melakukan aksi korporasi. Namun, dia juga mengatakan bahwa BUMN tidak akan berhenti mencari potensial untuk berkolaborasi ke depannya.
Erick menuturkan, dengan situasi saat ini dia sudah mengingatkan Kementerian untuk tidak melambat proses kolaborasi.
“Kita harus agresif. Siapa tahu, di situasi ini ada peluang. Karena Indonesia dilihat stabil secara ekonomi dan politik,” tambahnya.
3. Pencarian investor BSI untuk ekspansi luar negeri
Pencarian investor strategis BSI ini sudah dilakukan dari sejak tahun lalu dan bertujuan untuk melakukan ekspansi di luar negeri. Saat ini, BSI juga sedang di tengah proses membuka cabang di Saudi Arabia.
Namun, pencarian investor strategis itu juga harus mendorong bisnis BSI dalam negeri, melihat masih banyak peluang ekonomi syariah yang belum tersentuh.
Erick menyampaikan bahwa keuangan syariah ini punya potensi tumbuh yang menjanjikan.
“Jadi jawabannya bisa (ekspansi) di dalam dan luar negeri, karena potensi market domestik masih besar," tuturnya.