Vinyl Kembali Populer hingga Dongkrak Pergerakan Inflasi di Inggris

Harga vinyl kini disertakan dalam keranjang inflasi Inggris

Jakarta, IDN Times - Meskipun mayoritas penggemar musik masa kini menggunakan platform online streaming seperti Spotify dan Apple Music untuk mendengarkan lagu-lagu favorit mereka, ternyata vinyl record sedang mengalami lonjakan popularitas, khususnya di Inggris. Hal ini didorong oleh Taylor Swift, salah satu dari banyak musisi yang sering mengeluarkan albumnya dalam bentuk vinyl.

Dilansir CNN pada Kamis (14/3/2024), karena kenaikkan dalam popularitas ini, harga vinyl pun akan disertakan dalam statistik inflasi di Inggris untuk pertama kalinya sejak 1992. 

Vinyl masuk dalam daftar barang dan jasa yang digunakan untuk mengukur inflasi tahun ini. The Office for National Statistics (ONS) menerbitkan pembaruan tahunannya pada Senin (12/3/2024), yang menjelaskan bahwa “keranjang inflasi” terdiri dari 700 barang dan jasa. 

Tahun ini, ONS menambahkan 16 barang dan menghapus 15 barang agar lebih mencerminkan apa yang diminati dan dibelanjakan oleh konsumen saat ini. 

“Seringkali keranjang ini mencerminkan adopsi teknologi baru, namun kembalinya vinyl menunjukkan bagaimana kebangkitan budaya dapat berdampak kepada pengeluaran kita,” kata Deputi Direktur ONS, Matt Corder. 

Selain vinyl, ada pula barang baru lainnya yang ditambahkan ke keranjang inflasi Inggris karena perubahan minat konsumen. 

Berikut IDN Times sajikan rangkumannya. Yuk, disimak baik-baik!

Baca Juga: 5 Rekomendasi Turntable Vinyl Rp2 Jutaan, Audio-Technica Juga Ada! 

1. 6,1 juta vinyl terjual di Inggris pada tahun 2023

Vinyl Kembali Populer hingga Dongkrak Pergerakan Inflasi di InggrisIlustrasi vinyl. (Pexels/Jose Antonio Gallego Vázquez)

Isi keranjang belanja ini penting karena menjadi dasar perhitungan indeks harga konsumen, salah satu ukuran inflasi yang akan dipertimbangkan Bank Inggris dalam memutuskan kapan akan mulai menurunkan suku bunga. Inflasi Inggris telah melambat dari 11,1 persen menjadi 4 persen, namun masih di atas target Bank Sentral, yaitu sebesar 2 persen. 

Tahun lalu, 6,1 juta vinyl terjual di Inggris. Angka ini merupakan jumlah tertinggi sejak 1990 berdasarkan data dari British Phonographic Industry (BPI), sebuah asosiasi perusahaan rekaman dan label berbasis di Inggris.

Salah satu vinyl Taylor Swift yang berjudul “1989 (Taylor’s Version)” memiliki penjualan paling banyak.

Chief Executive Officer BPI, Jo Twist, mengatakan bahwa vinyl dilihat indikator popularitas tentang bagaimana orang membelanjakan uang mereka adalah hal yang sangat wajar. 

“Format yang sangat disukai ini telah menyebabkan permintaan tumbuh secara konsisten selama hampir dua dekade, termasuk di kalangan konsumen muda dan lebih beragam yang melakukan streaming setiap hari, tetapi juga suka memiliki musik favorit mereka dalam format fisik,” tambah dia.

2. Selain vinyl, barang lainnya juga muncul dalam keranjang inflasi Inggris

Vinyl Kembali Populer hingga Dongkrak Pergerakan Inflasi di InggrisIlustrasi inflasi. (Pexels/Markus Winkler)

Barang baru lainnya dalam keranjang inflasi tahun ini menyoroti penerapan gaya hidup yang lebih sehat. Barang-barang ini termasuk air fryer, kue beras, bibit bunga matahari dan labu, hingga minyak spray, yang dapat digunakan dengan lebih hemat serta beberapa di antaranya mengandung lebih sedikit lemak dibandingkan minyak goreng biasa. 

Menurut ONS, air fryer telah memperkuat posisinya di banyak dapur selama beberapa tahun terakhir dengan pengeluaran meningkat lebih dari 30 persen antara selama 2021 hingga 2022.

Selain itu, roti bebas gluten juga telah ditambahkan ke dalam keranjang inflasi ini. ONS menjelaskan bahwa hal ini mencerminkan peningkatan ruang rak yang dikhususkan untuk produk bebas gluten.

Baca Juga: Singapura Cuan dari Konser Taylor Swift, Ini Curhat Promotor Indonesia

3. Perubahan perilaku konsumen mempengaruhi keranjang inflasi

Vinyl Kembali Populer hingga Dongkrak Pergerakan Inflasi di InggrisIlustrasi inflasi. (Pexels/Bastian Riccardi)

Sementara itu, hand sanitizer tidak lagi memenuhi standar karena permintaan yang menurun sejak berakhirnya pandemi. Tempat tidur sofa juga telah dihapus karena popularitasnya menurun. 

Menurut ONS, beberapa perubahan seperti ini membantu dalam menyeimbangkan kembali keranjang inflasi. Dengan menambahkan barang untuk memperluas cakupan atau menghapus barang yang jenis produknya mungkin terlalu terwakili.

Misalnya, peralatan-peralatan baking seperti loyang pemanggang telah dihapuskan tahun ini setelah analisis menunjukkan bahwa pergerakan harganya mengikuti pola yang serupa dengan pergerakan harga penggorengan.

Baca Juga: 9 Hal yang Membuat Vinyl Record Lebih Baik dibanding Media Musik Lain

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya