Anies Janji Bereskan Sengkarut Subsidi BBM yang Tak Tepat Sasaran
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menyoroti subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang tidak tepat sasaran. Menurut dia, fenomena ini banyak ditemukan di sejumlah kepulauan di Indonesia, termasuk di Maluku.
Anies mengatakan penerima subsidi BBM harus diatur dengan membangun sistem yang baik, sehingga bisa menjangkau masyarakat yang membutuhkan.
Hal tersebut disampaikan Anies Baswedan saat melakukan kampanye dialogis 'Desak Anies' di Ambon, Maluku, Senin (15/1/2024).
"Jangan sampai yang membutuhkan petani, nelayan, keluarga prasejarah justru gagal mendapatkan yang subsidi," kata Anies di Ambon, Senin.
Baca Juga: Pertamina Klaim Menghemat Subsidi BBM dan LPG Rp53,5 Triliun
1. Hanya 5 persen keluarga prasejahtera terima subsidi BBM
Eks Gubernur DKI Jakarta itu juga mengutip data yang dipaparkan Menteri Keuangan Sri Mulyani, sebanyak 95 persen subsidi solar hanya dimanfaatkan oleh keluarga yang sudah mampu.
Sementara untuk petani dan nelayan hanya menerima 5 persen dari subsidi solar yang diberikan pemerintah. Kemudian BBM jenis Pertalite, 86 persen diterima kalangan keluarga dan hanya 20 persen yang diterima keluarga prasejahtera.
"Ini kondisi yang harus kita ubah agar subsidi itu diterima oleh mereka yang membutuhkan, bukan subsidi diterima oleh mereka yang sudah berkemampuan, ini potret kenyataannya," kata dia.
Editor’s picks
Baca Juga: Blusukan ke Kampung Nelayan, Cak Imin Dicurhati Solar Susah Didapat
2. Anies sebut mekanisme penyaluran BBM jangan gunakan kuota
Lebih lanjut, Anies mengatakan, penyaluran subsidi BBM jangan lagi menggunakan mekanisme kuota. Ia pun berjanji akan membereskan sengkarut penyaluran BBM.
"Karena itu ini harus kita koreksi, jadi faktor pengendalinya itu jangan diserahkan pada mekanisme kuota. Kita harus siapkan sistem yang baru, sehingga itu menjadi tepat sasaran," ujar dia.
Baca Juga: Anies: Silakan Utarakan Pendapat Tapi Jangan Ancam Keselamatan Orang
3. Anies juga janji bereskan tata niaga BBM di Kalimantan
Sebelumnya, Anies juga berjanji akan membereskan tata niaga BBM di Kalimantan saat berkampanye di Samarinda, Kalimantan Timur.
Menurut Anies, tingginya harga BBM di Kalimantan karena dipicu oleh sistem logistik. Eks Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, banyak pompa BBM di Kalimantan yang kosong, sehingga mengganggu pasokan kebutuhan minyak di Pulau Borneo itu.
"Salah satu masalahnya adalah sistem logistik banyak pompa bensin di sini kalau di waktu siang tidak ada pasokan. Itu Insya Allah yang akan kami perbaiki tata niaganya," kata Anies.