Cerita Para Pelaku UMKM Bangkit di Tengah Pandemik COVID-19
Seperti apa ya strategi mereka sampai bisa segera bangkit?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 telah memukul sektor UMKM. Mau tidak mau, di tengah kondisi sulit ini, pelaku UMKM harus memutar otak untuk mempertahankan bisnisnya.
Nadya Amatullah Nizar, salah satu pegiat UMKM lokal yakni pendiri usaha fesyen Muslim Nadjani, mengatakan bahwa pandemik COVID-19 telah memukul keras usahanya. Penjualan Nadjani secara keseluruhan mengalami penurunan hingga 30 persen.
“PSBB menyebabkan toko offline kami terpaksa tutup. Melihat pergeseran kebutuhan dan perilaku konsumen, saya dan tim mulai memikirkan inovasi produk agar dapat meningkatkan penjualan,” katanya melalui keterangan tertulis, Kamis (11/6).
Baca Juga: Gerakan #BanggaBuatanIndonesia Bantu UMKM Hadapi Masa Pandemik
1. Berikut strategi yang dilakukan Nadya
Meski demikian, dia tetap harus beradaptasi di tengah pandemik COVID-19 agar tetap bisa melanjutkan bisnisnya. Salah satu yang dilakukan Nadya yakni memberanikan diri merombak koleksi Ramadan bisnisnya yang kurang laku dan menjadikannya sebagai produk yang lebih dibutuhkan masyarakat seperti masker kain, mukena, dan celemek.
"Khusus untuk masker kain, seluruh keuntungan penjualannya didonasikan. Setiap ada pembelian masker kain lewat Nadjani, Nadya membelikan masker juga untuk masyarakat yang membutuhkan. Seluruh masker yang dijual dalam rangka donasi ini habis dalam 2 menit lewat Tokopedia," katanya.
Dia pun bergabung dengan Tokopedia, semenjak itu omzet Nadjani kembali stabil. Hal ini menjadi titik terang bagi usaha dan 35 orang para pegawainya.
“Saya mendorong pegiat usaha lokal lain, khususnya di industri fesyen muslim, untuk terus berjuang di tengah normal baru ini, dengan terus berinovasi dan menciptakan peluang lewat kanal daring seperti Tokopedia,” ujarnya.
Baca Juga: UMKM Mau Dapat Subsidi Bunga dari Pemerintah? Cek Kriteria Ini