TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Data Ekonomi Mulai Pulih, Rupiah Ditutup Menguat! 

Semoga data perekonomian terus membaik ya

Ilustrasi Uang (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Jakarta, IDN Times - Kurs nilar tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta ditutup menguat 5 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp14.125 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.130 per dolar AS. Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong mengatakan hal ini seiring membaiknya data ekonomi global di tengah pandemik yang masih melanda.

"Beberapa data ekonomi global seperti di Tiongkok dan Australia terakhir ini bagus dan memicu risk appetite. Namun penularan COVID-19 di Indonesia masih terus meningkat," katanya dikutip melalui Kantor Berita ANTARA, Rabu (2/12/2020).

Baca Juga: Rupiah Terus Terpuruk, Turun Jadi Rp14.125 per Dolar AS

1. Data ekonomi global dan domestik menunjukkan perbaikan

Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur Tiongkok naik menjadi 52,1 pada November dari 51,4 pada bulan sebelumnya. Sementara itu, ekonomi Australia tumbuh 3,3 persen secara kuartalan pada kuartal III 2020, namun secara tahunan masih terkontraksi 3,8 persen.

Sementara dari sisi domestik, hingga Rabu (2/12/2020), ada tambahan 5.533 kasus baru COVID-19 di Indonesia, sehingga total kasus COVID-19 mencapai 549.508 kasus.

2. BI diklaim menjaga rupiah tidak menguat terlalu dalam

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Menurut Lukman, nilai tukar rupiah saat ini merupakan level yang dijaga oleh Bank Indonesia. Bank sentral tak ingin rupiah menguat terlalu dalam.

"Namun memang mendekati di level 14.000 merupakan level yang ideal dan menjadi mandat BI untuk menjaga agar rupiah tidak menguat lebih jauh," ucapnya.

Baca Juga: Cek Kurs Rupiah di Bank BUMN dan Swasta Hari ini! 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya