TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gubernur BI 'Pede' Rupiah Tetap di Kisaran Rp14.000 Akhir Tahun

Karena dia menilai kepercayaan investor mulai membaik

Gubernur BI Perry Warjiyo (Tangkapan Layar Youtube BI)

Jakarta, IDN Times - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan nilai tukar rupiah bakal menguat di akhir tahun 2020 di kisaran Rp14.000-Rp14.600 per dolar AS. Menurut Perry salah satu penyebabnya karena aliran modal asing yang sudah masuk ke pasar uang domestik.

"Sampai 19 Juni 2020, nilai tukar rupiah mengalami penguatan 3,62 persen point to point atau 5,65 persen secara rata-rata, dibandingkan pada level akhir bulan Mei 2020," katanya saat melalukan Rapat Dengan Pendapat Bersama Komisi XI DPR Senin (22/6).

Baca Juga: Gubernur BI: Tidak Benar Dana Haji Digunakan untuk Memperkuat Rupiah

Selanjutnya, Perry menjelaskan, penguatan rupiah juga ditopang tingginya imbal hasil aset keuangan domsetik, membaiknya kepercayaan investor, serta turunnya ketidakpastian di pasar keuangan global.

"Kami memandang nilai tukar rupiah secara fundamental masih undervalue sehingga berpotensi menguat dan dapat mendukung pemulihan ekonomi nasional," ucapnya.

1. Berikut beberapa yang diyakini sebagai pendorong penguatan rupiah

Ilustrasi Uang (IDN Times/Arief Rahmat)

2. Pada 2021 Perry optimistis rupiah bakal berada di level Rp13.700-Rp14.300

Ilustrasi ekonomi terdampak pandemik COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Perry menuturkan, prediksi tersebut juga didukung dengan pertimbangan potensi penguatan rupiah tersebut didukung oleh rendahnya inflasi, turunnya defisit transaksi berjalan, tingginya imbal hasil aset keuangan domestik, serta membaiknya premi risiko, baik secara global maupun di Indonesia, serta prospek neraca pembayaran Indonesia yang tetap baik.

Sementara pada tahun 2021 Perry optimistis rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.700-Rp14.300 per US$.

Baca Juga: Aliran Modal Asing Mulai Masuk, Rupiah Kini Bertenaga

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya