Jadi Penyumbang Devisa, Sektor Industri Batik Terus Digenjot
Industri batik membuka lapangan pekerjaan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Perindustrian terus melakukan perkembangan Industri Kecil Menengah (IKM) sektor batik karena dinilai memiliki peran penting bagi perekonomian nasional serta menjadi devisa negara. Sepanjang 2018, Industri batik berkontribusi sebesar US$52,44 juta terhadap devisa negara melalui ekspor.
"Batik berperan besar menyumbang devisa, dimana ekapor mencapai US$ 52,44 juta dengan pasar Jepang, AS dan Eropa, " Kata Menteri Perindustrian Airlangga Heryanto, Rabu (8/5)
1. Batik berperan sebagai pembuka lapangan kerja.
Menurut Airlangga, industri batik juga memiliki potensi besar sebagai sektor pembuka lapangan pekerjaan. Di mana Industri Kecil dan Menengah (IKM) mendominasi dan tersebar di 101 sentra. Sementara jumlah tenga kerja yang terserap di sentra IKM Batik mencapai 15 ribu orang, pada 3.782 unit.
"Hal ini mendorong semangat para perajin dan industri batik nasional termasuk pemerintah untuk terus mengembangkan industri batik, sehingga batik dapat terus dikenal di seluruh lapisan masyarakat," jelasnya.