TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemerintah Sedang Petakan Siapa yang Berhak Dapat Vaksin Gratis

Golongan menengah ke atas diharapkan membayar Vaksin COVID

Ilustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah tengah memetakan siapa saja golongan masyarakat yang berhak mendapat vaksinasi gratis dan siapa yang harus membayar.

"Dan yang mampu, diharap bisa bayar sendiri. Ini yang sedang disusun dan ini vaksinnya yang sedang kita adakan, biaya berapa, untuk target group, siapa yang akan membayar dan digratiskan," katanya dalam Capital Market Summit & Expo 2020 secara virtual, Senin (19/10/2020).

Baca Juga: RI Kirim Surat untuk Gabung ke COVAX agar Dapat Vaksin Harga Subsidi

1. Sumber pembiayaan vaksin akan berasal dari APBN 2020 dan 2021

Menkeu, Sri Mulyani (IDN Times/Auriga Agustina)

Dia mengatakan sumber untuk pembiayaan vaksin ini akan berasal dari APBN 2020 dan APBN 2021 mendatang secara bertahap.

"Ada ketidakpastian harga dan akan secara dinamis. Yang penting kita transparan. Ini masalah seluruh dunia dan kita mengomunikasikan ke masyarakat secara jelas dan kita melakukan kerja sama internasional," ujarnya.

2. Bio Farma sebut harga vaksin tidak akan memberatkan pemerintah

Presiden Joko Widodo (kedua kanan) berbincang dengan Direktur Utama PT. Bio Farma Honesti Basyir (kiri) saat meninjau fasilitas produksi gedung 43 yang nantinya akan digunakan untuk memproduksi vaksin COVID-19, di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/8/2020). ANTARA FOTO/HO/dok PT Bio Farma/

Sebelumnya, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir memastikan harga untuk vaksin COVID-19 di Indonesia tidak akan memberatkan pemerintah. Dia menyebut, harga vaksin hanya dibanderol dikisaran Rp200 ribu.

Hal ini disampaikan Honesti untuk mengklarifikasi pemberitaan yang menyatakan bahwa Sinovac sudah menandatangani kontrak pengadaan vaksin dengan Brazil yang akan menjualnya dengan harga 1.96 dolar AS per dosis. Dia pun mengaku bahwa kabar itu sudah dibantah oleh pihak Sinovac saat dikonfirmasi oleh Bio Farma.

" Mereka sudah mengirimkan surat elektronik resmi ke Bio Farma (Sinovac), yang memastikan, bahwa informasi dalam pemberitaan tentang kontrak pembelian 46 juta dosis dengan nilai kontrak 90 juta dolar AS dengan pemerintah Brazil tidak tepat, dan mengenai harga 1.96 dolar AS per dosis pun tidak tepat. Sebab biaya pengirimannya saja tiap dosisnya, sekitar 2 dolar. Atas berita ini, Sinovac tengah menelusuri asal informasinya," katanya melalui keterangan yang diterima IDN Times, Selasa (13/10/2020).

Baca Juga: Erick Thohir: Harga Vaksin COVID-19 Berkisar Rp438 Ribu

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya