Pertamina Klaim Tumpahan Minyak di Perairan Karawang Tersisa 10 Persen
Pertamina akan melakukan perbaikan secara maksimal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - PT Pertamina (Persero) masih menanggulangi tumpahan minyak (oil spill) di perairan Karawang yang terjadi sejak 12 Juli lalu. Tumpahan minyak itu disebabkan oleh insiden gelembung gas di anjungan YY sumur YYA-1 milik Pertamina Hulu Energ Blok Offshore North West Java (PHE ONWJ).
Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Wdiyawati mengklaim, saat ini volume tumpahan minyak tinggal 10 persen dari hari pertama sumur pertamina bocor di laut Karawang. "Tapi kami terus berupaya agar itu tidak menimbulkan kerugian," katanya di Jakarta, (1/8).
Tumpahan minyak bisa mencapai sekitar 3.000 barel per hari. Sedangkan, saat ini minyak yang tumpah ke perairan hanya 300 barel per hari. Kendati begitu, dia mengaku Pertamina terus waspada mengingat sumur YYA-1 belum ditutup.
Baca Juga: Sampai Kapan Minyak Mentah Menghitamkan Bibir Pantai Karawang
1. Berawal dari kebocoran gas
Sebelumnya, terjadi kebocoran gas dan minyak di Petamina Hulu Energi Blok Offshore North West Java (ONJW) yang menimbulkan gas atau gelembung. Akibat kejadian itu, muncul tumpahan minyak yang mencapai pesisir Karawang dan Bekasi.
Baca Juga: Wagub Jabar Minta Pertamina Segera Atasi Tumpahan Minyak di Karawang