TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pertamina Rugi Triliunan, Ahok Disentil Warganet!

Padahal semester-I 2019 Pertamina masih untung

Ilustrasi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta,IDN Times - PT Pertamina mencatat kerugian bersih hingga US$ 767,92 juta atau sekitar Rp11,4 triliun (asumsi kurs Rp14.800 per dolar) pada semester I 2020. Angka ini berbanding terbalik dengan perolehan laba bersih US$ 659,96 juta pada periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan Pertamina, kerugian yang harus ditanggung salah satunya disebabkan pendapatan yang anjlok 19,81 persen secara tahunan atau year on year, dari US$ 24,54 miliar pada semester I tahun lalu menjadi US$ 20,48 miliar.

Baca Juga: Anies Bangun Kampung Akuarium yang Digusur Ahok September 2020

1. Warganet menyoroti kinerja Ahok

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok (ANTARA/Tatan Syuflana)

Ruginya Pertamina membuat Komisaris Utama Perseroan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, mendapat sorotan warganet melalui akun Twitternya.

Salah seorang warganet yang menyoroti Ahok ialah @mpuanon, dalam cuitan yang diunggah dia menuliskan, "Tekor, Ahok molor. Kerja Hok, kerja!" tulis dia.

Kemudian akun lainnya, @GerobakMilmul menuliskan, "Sebelum ada Ahok, Pertamina masuk Fortune 500, setelah Ahok masuk langsung terlempar," tulis dia.

Namun ada pula yang membela Ahok, seperti warganet dengan akun @Daspan_Asrya, "Si Ahok masuk Pertamina itu baru seumur jagung, sedangkan Pertamina rugi Rp11 t gak ujug-ujug. Berarti kerugian itu ada sebelum Ahok masuk tapi belum ketauan," tulis dia.

2. Ahok kerap rapat dengan direksi, apa yang dibahas?

Instagram.com/@basukibtp

Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina Nicke Widyawati blak-blakan tentang Ahok dalam wawancara Suara Millennials by IDN Times. Nicke mengatakan Ahok kerap berkomunikasi langsung dengan direksi. Ia tidak menunggu rapat jika ada yang ingin ia tanyakan atau membahas sebuah isu. 

"Beliau langsung sampaikan melalui WhatsApp atau telepon. Saya pun biasa langsung menyampaikan," kata Nicke di kantor pusat Pertamina, Jumat, 12 Juni 2020.

Saat melakukan rapat dengan direksi, banyak hal yang dibahas Ahok, termasuk mengambil keputusan untuk kebijakan Pertamina ke depannya. Salah satunya masalah inefisiensi Pertamina. 

"Gak spesifik bicara mafia karena kita gak tahu mafia itu gimana. Apapun bentuknya yang menyebabkan inefisiensi harus di-cut. Kita sepakat itu dan itu betul. Karena kita mengelola uang dan aset negara," ujar Nicke. 

Selain masalah inefisiensi, Ahok bersama direksi Pertamina juga membahas peningkatan layanan ke masyarakat. "Gimana kita buat industri ini kemudian mereka menjalankan bisnis lebih ekonomis lagi. Jadi kita harus provide. Gimana supaya harga gas bisa lebih affordable lagi dari hulu sampai hilir," ujar Nicke.

Baca Juga: Berkas Perkara Kasus Pencemaran Nama Baik Ahok Segera Meluncur ke JPU

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya