Sri Mulyani Segera Rombak Skema Bansos dan Subsidi bagi Rakyat Miskin
Pemerintah akan reformasi sistem anggaran nasional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan Sri Mulyani akan mengubah skema program bantuan sosial dan subsidi bagi keluarga miskin. Caranya yakni menggabungkan pemberian subsidi energi baik listrik maupun elpiji dengan bantuan sosial atau bansos.
"Program generik yang disebut dukungan manajemen sering amat besar karena ongkos birokrasi. Perlindungan sosial ini juga akan reform karena menyangkut banyak belanja yang terfragmentasi," ujar Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR, Selasa (23/6).
"Ada belanja untuk keluarga miskin 10 juta paling bawah seperti PKH (Program Keluarga Harapan), ada bantuan dalam bentuk KIP PIP(Kartu Indonesia Pintar, Program Indonesia Pintar), bentuk kartu sembako, bantuan akses kesehatan yakni PBI untuk JKN, dan juga berikan subsidi listrik, LPG," Sri Mulyani melanjutkan.
Baca Juga: Mensos: Pemprov DKI Tak Lanjutkan Pemberian Bansos Hingga Desember
1. Selama ini bansos masih terpisah antara pusat dan daerah sehingga data sulit disinkronkan
Menurut Menkeu yang akrab disapa Ani, selama ini bantuan sosial masih terpisah-pisah di pemerintah pusat dan daerah, termasuk untuk akses kesehatan dan subsidi energi, sehingga akuntabilitas program sulit untuk disinkronkan.
"Sehingga bantuan kita ke masyarakat miskin itu menjadi terfragmentasi, akuntabilitas juga gak bisa disinkronkan. Sangat perlu dalam situasi COVID, makin terasa kita perlu identifikasi dan dapatkan data akurat mengenai siapa yang perlu dapat bansos dan jenis bansos," kata Ani.
Baca Juga: Sri Mulyani Tambah Anggaran Penanganan COVID-19 Jadi Rp686 Triliun