TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Virus Corona Bikin Indeks Global Hingga Minyak Dunia Rontok 

Seberapa besar dampak virus corona?

Seorang pria mendorong bagasinya saat seorang anak duduk diatasnya dengan masker di Stasiun Kereta Api Beijing Barat, menjelang Tahun Baru Imlek, di Beijing, Tiongkok, pada 20 Januari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer

New York, IDN Times - Wall street bervariasi pada akhir perdagangan Kamis (Jumat Pagi WIB) dengan indeks S&P sedikit lebih tinggi dan Nasdaq rekor penutupan tertinggi dibantu lompatan Netflix, sentimen penggerak indeks salah satunya berita tentang wabah virus Corona (Coronavirus).

Indeks S&P dan Nasdaq diperdagangkan turun sebelum berita di akhir sesi bahwa Gilead Sciences Inc menilai obat Ebola eksperimentalnya sebagai pengobatan yang mungkin untuk virus. Indeks Dow Jones berakhir sedikit lebih rendah.

Bahkan ketika para pejabat kesehatan di China mengisolasi jutaan orang dalam upaya mengendalikan wabah Virus Corona, yang sejauh ini telah merenggut 18 nyawa, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan agak terlalu dini untuk menyatakan darurat kesehatan global .

"Virus ini, jika bukan diversi (pengalihan), itu adalah sesuatu yang akan dimanfaatkan oleh para pedagang," kata Kepala Eksekutif Horizon Investment Services, Chuck Carlson di Hammond, Indiana.

 

Baca Juga: Ini Jurus OJK dan BEI Basmi Saham Gorengan 

1. Indeks Dow Jones turun 0,09 persen

Petugas karantina kesehatan Malaysia menunggu penumpang di tempat penyaringan termal di terminal kedatangan internasional Bandara Internasional Kuala Lumpur di Sepang, Malaysia, pada 21 Januari 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Lim Huey Teng

Wabah telah menekan pasar ekuitas global, ketika jutaan orang China sedang bersiap untuk melakukan perjalanan untuk Tahun Baru Imlek, yang dimulai Sabtu (25/1).

Adapun Indeks milik Amerika Serikat Indeks Dow Jones Industrial Average turun 26,18 poin atau 0,09 persen menjadi berakhir di 29.160,09 poin.

2. Indeks Hangseng hingga Topix juga rontok

Antara

Sementara itu Indeks Hang Seng milik Hongkong turun 0,42 persen, indeks Nikkei 225  Jepang turun 0,12 persen dan Indeks Topix turun 0,19 persen pada awal perdagangan.

"Sejauh ini, 25 nyawa diklaim dan sekitar 830 kasus infeksi adalah sumber kekhawatiran tetapi kepanikan masih prematur karena dampak evolusi dari virus corona masih harus dilihat," kata seorang ekonom di Mizuho Bank Venkateswaran Lavanya.

Baca Juga: Soal Virus Corona, WHO Sebut Belum Perlu Umumkan Darurat Global

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya