TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jelang B20-G20 di Bali, 300 Investor Ikut KTT Net Zero BloombergNEF

BNEF akan mengusung tema Net Zero

BloombergNEF (BNEF) akan Gelar KTT di Bali Usung Net Zero/dok Bloomberg

Jakarta, IDN Times - BloombergNEF (BNEF) akan menyelenggarakan pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) dengan tema net zero di Bali. Pertemuan tersebut akan digelar pada 12 November 2022 mendatang jelang KTT Bisnis 20 (B20) dan G20.

KTT ini akan mempertemukan 300 pemimpin bisnis dan investor global dan Indonesia. BNEF berharap KTT ini dapat mengeksplorasi peluang pertumbuhan dalam transisi menuju masa depan yang bersih tanpa karbon (net zero).

"KTT BNEF di Bali adalah peluang besar untuk memulai lebih banyak tindakan di seluruh kawasan dan membangun momentum menuju KTT G20 dan B20 pada akhir tahun ini," ujar Utusan Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Ambisi dan Solusi Iklim, Michael R Bloomberg dikutip dalam siaran tertulis, Rabu (20/2/2022).

Baca Juga: Jadi Perusahaan Energi Global, Pertamina Prioritaskan Transisi Energi 

Baca Juga: Task Force ESC B20 Dukung Transisi Energi pada G20

1. Indonesia dapat membantu memperkuat transisi kawasan dari bahan bakar fosil

ilustrasi pengolahan bahan bakar fosil (pexels.com/Loic Manegarium)

Tahun ini, Indonesia mengambil alih Presidensi G20, menjadi negara Asia Tenggara pertama yang menjadi tuan rumah KTT. Sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara dengan potensi yang sangat besar untuk pengembangan energi bersih, menurut Michael R Bloomberg, Indonesia dapat membantu memperkuat transisi kawasan dari bahan bakar fosil.

Pendiri Bloomberg LP tersebut juga mengatakan Indonesia dapat menunjukkan bagaimana investasi yang melawan perubahan iklim juga menciptakan lapangan kerja lokal, mendukung kewirausahaan, dan menumbuhkan ekonomi.

"Bloomberg Philanthropies dengan senang hati bekerja sama dengan Indonesia dalam mendukung upayanya dan membantu mempercepat kemajuannya," ujarnya.

Baca Juga: KADIN Minta Pemerintah Segera Tetapkan Status Endemi COVID-19, Kenapa?

2. KTT Para Pemimpin G20 juga mengusung transisi energi net zero

Menkominfo, Johnny G Plate, dalam acara DEWG G20 (dok. Kemkominfo)

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, Indonesia senang dapat bekerja lebih dekat dengan Bloomberg dan BloombergNEF dalam perjalanan dekarbonisasi. Ini untuk mencapai Indonesia yang net zero (bersih tanpa emisi) serta untuk melindungi masa depan planet bumi ini.

"Sebagai ketua panitia penyelenggaraG20 Indonesia, saya menyambut baik KTT BNEF Net Zero yang pertama di Bali pada November 2022 mendatang, membangun keterlibatan berkelanjutan kami sejak COP26 ketika delegasi Indonesia pergi ke London dan Glasgow," paparnya.

Dia mengatakan Indonesia tidak hanya menjadi yang pertama di kawasan Asia Tenggara untuk BNEF, tetapi juga menjadi tuan rumah KTT Para Pemimpin G20. Salah satu tiga prioritas utama KTT G20 adalah transisi energi net zero.

"Saya menantikan KTT BNEF di Bali dan masukan dari para pemimpin bisnis global dan investor pada platform net zero ini untuk memajukan pemulihan global paska pandemi. Mari pulih bersama, pulih lebih kuat," ujar dia.

3. KADIN menetapkan visi mendorong transisi masa depan yang bersih

Ketua Penyelenggara B20, Shinta W Kamdani (IDN Times/Umi Kalsum)

Ketua Penyelenggara B20 Indonesia Shinta Kamdani menambahkan Presidensi B20 Indonesia yang dipimpin oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), telah menetapkan visi untuk mendorong transisi yang adil menuju masa depan yang bersih.

Sebagai forum dialog resmi G20 dengan kalangan dunia usaha global, kata dia, B20 Indonesia akan merumuskan rekomendasi kebijakan global pada aspek transisi energi dan keuangan berkelanjutan.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Bloomberg, mitra khusus B20 Indonesia, yang telah mengantarkan KTT BNEF ke Bali pada tahun 2022 hanya sehari sebelum KTT B20 kita dan atas dukungannya yang tak ternilai dalam kelompok Kaukus Advokasi Internasional (IAC)," ujar dia.

Pada saat yang sama, pihaknya juga mendorong negara-negara maju dan berkembang dalam berbagi teknologi tahan iklim secara kolaboratif. Menurutnya, KADIN juga mengembangkan infrastruktur berkelanjutan untuk memastikan kecepatan atau laju yang adil dan layak dari transisi net zero di seluruh dunia.

"Tentunya untuk lebih mewujudkan hal tersebut, kolaborasi menjadi kuncinya.  Sebagai Ketua B20 Indonesia, saya dapat meyakinkan Anda bahwa bersama-sama kita akan menghasilkan warisan net zero yang nyata dan meningkatkan ambisi untuk memajukan pertumbuhan yang inovatif, inklusif, dan hijau," tambahnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya