5 Kesalahpahaman soal NFT yang Wajib Dipatahkan
Agar kamu makin paham tentang NFT!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Akhir-akhir ini, NFT atau Non-Fungible Token sedang ramai dibahas baik di Indonesia maupun dunia. NFT kini dianggap sebagai salah satu fenomena dunia digital yang bisa dibilang cukup menguntungkan dan semakin ramai digemari orang-orang.
Namun, sebagai bagian dari perkembangan bisnis digital, tentu saja NFT ini sulit untuk dimengerti. Sehingga bermunculan persepsi-persepsi masyarakat soal NFT yang sebenarnya salah paham. Jadi, mari kita patahkan lima kesalahpahaman tentang NFT berikut ini!
1. NFT adalah bentuk lain dari cryptocurrency
Membicarakan NFT, pastinya tidak jauh dari istilah blockchain, yang juga akrab dengan bahasan cryptocurrency atau mata uang kripto. Banyak yang mengira bahwa NFT ini adalah bentuk lain kripto, karena terpusat pada teknologi blockchain itu tadi. Padahal, NFT dan kripto itu dua hal yang berbeda, namun keduanya sama-sama aset digital.
Perbedaannya terletak pada fungibility alias bisa atau tidaknya ditukar. Aset kripto adalah uang berbentuk digital, yang tentu saja bisa ditukar dengan uang digital juga jika nilainya sama. Sedangkan NFT tidak bisa, sebuah aset NFT selalu dianggap punya keunikannya dan nilai khasnya sendiri. Walaupun ditukar dengan aset lain yang bernilai sama, tetap tidak akan menyamakan keunikan masing-masing. Inilah mengapa NFT tidak bisa ditukar.
Baca Juga: Twitter Meluncurkan Fitur Foto Profil NFT Terverifikasi
Baca Juga: Mau Bikin NFT-mu Sendiri kayak Ghozali Everyday? Begini Langkahnya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.